Selasa 01 Oct 2013 19:39 WIB

Kokam Banten Siaga Bahaya Laten Komunis

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan SAR Pemuda Muhammadiyah Banten menggelar rapat akbar di alun-alun Kota Serang, Banten. Rapat akbar tersebut 

untuk merapatkan barisan mengantisipasi bahaya laten komunis, sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober.

Rapat akbar dipimpin Panglima Kokam dan SAR Banten, H Embay Mulyasarif yang bertindak selaku inspektur upacara. Rapat akbar antara lain diikuti Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (FKPPI) Banten, Pemuda Panca Marga, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, dan gerakan kepanduan Hizbul Wathan.

Embay Mulyasarif mengatakan faham komunis telah memecah belah syariat Islam, karena Islam tidak pernah melakukan terorisme. "Karena itu bukan perilaku Islam, Islam menghargai perbedaan dan keyakinan," kata Embay, Selasa (1/10).

Menurutnya, pencetusnya konsep Pancasila mayoritas beragama Islam. Konsep tersebut menyatukan bangsa Indonesia walaupun ada perbedaan melalui “Bhinekka Tunggal Ika”. “Akan tetapi faham komunis berusaha untuk memecah belah dan berusaha merubah idiologi Pancasila,” katanya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten H Hasan Alydrus mengatakan Kokam dan SAR dalam sejarahnya dibentuk untuk menghadang komunisme. Karena itu, kata Hasan, Kokam di Banten harus segera dibentuk melihat bahaya laten komunisme mulai muncul di Banten.

Menurutnya, kewaspadaan terhadap bahaya laten Komunis itu sangat penting, apalagi pada era demokratisasi seperti sekarang ini, yang oleh sebagian orang diklaim sebagai era kebebasan yang membuka peluang setiap orang bebas melakukan apa saja, tanpa mempedulikan orang lain. Setiap orang bebas memutarbalikkan fakta demi kepentingannya.

Era kebebasan yang kebablasan ini, menurutnya, telah dimanfaatkan oleh orang-orang komunis atau simpatisannya untuk menghidupkan kembali ajaran komunisme itu. “Berdasarkan analisis intelijen, telah terbukti adanya proses perubahan bentuk PKI melalui berbagai metamorfosanya,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement