Senin 30 Sep 2013 06:27 WIB

Empat Prioritas Gita Jika Jadi Presiden

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengemukakan empat masalah besar bangsa yang akan mejadi prioritas jika terpilih menjadi presiden. Yaitu, penguatan dan pemerataan ekonomi, penegakan hukum seadil-adilnya, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan martabat bangsa sebagai masyarakat yang majemuk.

"Empat hal tersebut adalah masalah besar yang dihadapi bangsa saat ini," kata Gita pada jumpa pers sesuai acara silaturahim di Jakarta, Ahad (30/9) malam.

Ia menambahkan, perekonomian Indonesia terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Namun belum ditopang dengan pemerataan yang menyeluruh sehingga mengakibatkan kesenjangan antara kalangan kaya dan miskin yang cukup lebar.

"Untuk kesejahteraan bersama, perlu ditekankan pada pembangunan infrastruktur dan juga pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Sebagai bangsa yang berdemokrasi, ujar Gita, Indonesia juga masih harus meningkatkan kualitas penegakkan hukum dengan tidak pandang bulu. Yaitu untuk menciptakan rasa adil dan aman untuk masyarakat.

"Rasa keadilan dan kemanan juga tentu harus dirasakan oleh masyarakat seluruhnya, tidak boleh ada yang terpinggirkan," katanya.

Dalam kerangka pembangunan kualitas sumber daya manusia, lanjutnya, pendidikan di Indonesia harus distimulasi agar dapat menghasilkan generasi yang dapat bersaing secara global dan universal.

Dia menyoroti perbedaan signifikan jumlah lulusan tingkat doktoral di Indonesia dengan negara-negara berkembang dan maju lainnya, seperti India, Cina,dan Amerika Serikat. "Di Indonesia, lulusan S3 hanya 25 ribu orang per tahunnya, jauh di bawah Cina dan India," ujanya.

Di prioritas keempat, dia menekankan kebhinekaan bangsa yang harus dipelihara dengan baik dan mempertahankan identitas sebagai bangsa yang menghargai kemajemukan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement