Sabtu 28 Sep 2013 23:59 WIB

Didorong Nyapres, Suryadharma Minta Kader Realistis

Rep: Amri Amrullah/ Red: Mansyur Faqih
Suryadharma Ali
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Umum Partai Persatuan pembangunan (PPP) Suryadharma Ali belum bisa mengatakan siap untuk maju sebagai capres pada pemilu 2014. Karena ia berusaha realistis terhadap capaian hasil perolehan suara di pemilihan legislatif (pileg) 2014. 

Dalam sambutannya di Mukerwil PPP Sumut, Jumat (27/9) malam, ia mengapresiasi keinginan kader yang mendorongnya maju menjadi capres. 

Namun, menurut dia, yang harus menjadi perhatian besar saat ini adalah menyiapkan program untuk dapat suara sebanyak-banyaknya di pileg 2014. "PPP harus berkaca pada pemilu 2009. Hasil pemilu 2009 membuat PPP terkejut," ingatnya.

Apalagi ada beberapa aturan yang cukup merepotkan untuk mendapatkan perolehan suara di daerah. Seperti perubahan undang-undang dari pilihan nomor urut menjadi suara terbanyak.

Positifnya, semua caleg punya kesempatan yang sama. Namun dampak buruknya beberapa caleg berkompetisi negatif, sehingga muncul egoisme caleg. Tak jarang akhirnya sesama caleg saling jegal dan fitnah untuk menjatuhkan. Untuk itu, pada pemilu saat ini pentingnya pembagian zona, dan target satu TPS 20 Kepala Keluarga (KK).

Wakil Ketua Umum PPP, Hasrul Azwar menambahkan, perolehan target minimal 20 KK setiap satu TPS bukan tak beralasan. Karena pada pemilu 2009, PPP hanya memperoleh 5,3 juta suara atau empat persen dari total suara pemilih.

Jika total TPS se Indonesia 600 ribu TPS dan dibagi 5,3 juta perolehan PPP sebelumnya, artinya setiap TPS tidak sampai 10 orang. Karenanya, PPP menargetkan Go 20. Yakni setiap TPS 20 KK, "Syukur kalau satu KK ada tiga sampai empat orang, ya minimal satu KK. Satu orang dikali 600 ribu TPS PPP sudah memperoleh 20 juta pemilih," ungkapnya optimis.

Sebelumnya, Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan akan mendorong Suryadharma Ali sebagai capres. Menteri Agama itu dianggap kader yang tepat untuk mewakili partai di pilpres mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement