Sabtu 28 Sep 2013 23:10 WIB

Seorang Warga Cilacap Terkena Serpihan Peluru

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang warga Kelurahan Cilacap RT 03 RW 14, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Saini (47), terkena serpihan proyektil peluru rekoset atau peluru yang memantul setelah mengenai objek tertentu.

Saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu, Saini mengatakan bahwa peristiwa yang dialaminya terjadi pada Jumat (27/9), sekitar pukul 10.30 WIB.

"Waktu itu, saya sedang makan, tiba-tiba mendengar keributan. Saya pun penasaran untuk melihatnya melalui lorong antar-rumah warga yang lebarnya sekitar 60 centimeter," katanya.

Akan tetapi, katanya, saat berada di tengah lorong, terdengar suara tembakan dan ada orang yang lari masuk lorong. "Saya segera berbalik arah. Tiba-tiba, saya merasa nyeri di bagian lipatan pantat," katanya.

Bahkan, kata dia, bagian belakang telinga sebelah kanan mengeluarkan darah dan lengan kanan terdapat luka lecet. Oleh karena itu, dia pun segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap untuk mendapatkan perawatan.

Saksi mata kejadian tersebut, Antono, mengatakan bahwa saat itu dia sedang duduk-duduk bersama temannya, Rafli alias Miong, di depan rumah kosong di Jalan Teri.

"Tiba-tiba, Pak RT dan polisi yang bernama Saimin datang menghampiri kami. Pak Saimin langsung mendekati Miong dan mengatakan sesuatu sambil mengarahkan pistolnya ke atas," katanya.

Akan tetapi, kata dia, Miong yang diduga terlibat kasus penganiayaan justru lari dan melompati tembok meskipun polisi itu memintanya untuk tidak lari. Kendati demikian, Miong tetap nekat lari sehingga polisi itu segera memberikan tembakan peringatan ke atas.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, peristiwa tersebut terjadi saat anggota Kepolisian Sektor Cilacap Selatan Bripka Saimin datang ke lokasi guna membujuk Rafli untuk bersedia ikut ke Polsek Cilacap Selatan untuk menjalani proses hukum atas sejumlah kasus penganiayaan yang dilakukannya.

Akan tetapi, katanya, saat dihampiri, Miong justru melarikan diri, sehingga Bripka Saimin mengejarnya dengan memberikan tembakan peringatan ke atas.

"Dimungkinkan proyektil membentur atap. Jadi ada sebagian kecil serpihan proyektil yang mengenai Bu Nasran (Saini, red.)," katanya.

Ia mengatakan Bripka Saimin telah memberikan uang sebesar Rp 650 ribu kepada korban untuk berobat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement