REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan terjadi pada bulan Oktober. Namun, puncaknya akan terjadi pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Kondisi ini harus diantisipasi Pemprov DKI Jakarta agar banjir besar seperti Januari 2013 lalu tidak terulang. BMKG sendiri mengaku siap bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan tahun ini. Bentuk kerjasama yang ditawarkan yakni terkait informasi sistem peringatan dini.
"Kami dari BMKG menawarkan berkaitan dengan informasi sekiranya dibutuhkan kita bisa bekerjasama, terutama terkait dengan sistem peringatan dini," ujar Andi Eka Sakya, Direktur BMKG, usai bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Sistem peringatan dini yang dimaksud yakni, menginformasikan mengenai perkembangan awan yang terjadi. Nantinya, pihak BMKG akan mengirimkan informasi yang dimilikinya kepada Pemprov DKI melalui sistem IT. "Nanti kita link melalui sistem IT, sehingga kawan-kawan di DKI melihat, kira-kira trennya seperti apa, dan para pimpinan di sini juga bisa mengantisipasi apa yang bisa dilakukan," katanya.
Untuk wilayah Jakarta, Andi menyebut, Jakarta Selatan yang akan lebih dahulu mengalami musim hujan. Hal tersebut dipengaruhi dengan mekanisme dari moon soon. Kemudian akan bergerak ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. "Tahun ini akan dimasuki musim hujan tepat waktu. Sekitar bulan Oktober-November. Mungkin September akhir juga sudah terasa," ucapnya.
Dikatakan Andi, di awal musim, hujan lebih sering terjadi pada malam hari. Sehingga pihaknya menyaranan agar saluran air di ibu kota untuk dibersihkan. Karena penyebab banjir tidak hanya dari hujan, tetapi juga kondisi saluran air yang ada. Namun, pada musim hujan kali ini, tidak ada potensi cuaca ekstrim, seperti badai elnino dan elnina. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengaku terus melakukan persiapan dalam menghadapi musim hujan. Salah satunya yakni melakukan pengerukan waduk dan sungai yang sudah berjalan, seperti Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Kali Pesanggarahan, Kali Angke, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung. "Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio sudah dikeruk, selain itu normalisasi di kali juga berjalan, seperti Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, Kali Angke, Kali Ciliwung. Tapi memang belum selesai. Itu juga upaya ke sana," ucapnya.