Jumat 27 Sep 2013 17:41 WIB

Putra Mun'im Idris: Tidak Ada Firasat Ayah Meninggal

Suasana pemakaman Abdul Mun'im Idris di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Jumat (27/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Suasana pemakaman Abdul Mun'im Idris di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Jumat (27/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra pertama almarhum Mun'im Idris, Agus Thoriq mengaku pihak keluarga tidak ada firasat apapun menjelang kematian ahli bedah forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

"Enggak ada. Kita juga enggak menyangka, tapi mungkin karena sakitnya berat, jadi akhirnya seperti ini," kata Agus setelah pemakaman ayahnya di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Jumat (27/9).

Putra almarhum yang berdomisili di Lombok, Nusa Tenggara Barat itu sangat terkejut dengan kepergian ayahandanya yang sangat mendadak, karena sebelumnya operasi yang dijalani Mun'im berlangsung lancar.

Dia bercerita, sekitar dua minggu sebelumnya, kondisi ayahnya menurun sehingga harus dilarikan ke RS. "Dari pemeriksaan endoscopy, ternyata ada tumor di pankreas. Akhirnya beliau dioperasi dua minggu kemudian setelah menunggu kondisinya lebih kuat," ujarnya.

Menurut pria yang berprofesi sebagai dokter kandungan itu, operasi pengangkatan tumor pankreas tersebut berjalan lancar. Tetapi takdir berkata lain, hari ketiga setelah operasi usai, justru ajal menjemput pria bernama lengkap Abdul Mun'im Idris itu.

Mun'im meninggal dunia pada Jumat (27/9) dini hari pukul 02.30 WIB akibat penyakit yang dideritanya, yakni komplikasi diabetes, jantung koroner dan pankreas.

Berdasarkan data dari dokter yang menanganinya dr. Priyambodho Sp. An, almarhum Mun'im menderita diabetes selama 10 tahun, jantung koroner (coronary arterial disease) selama tiga tahun dan keganasan pankreas selama tiga hari.

Mun'im yang berpulang dalam usia 66 tahun itu meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak kandung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement