REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, meraih juara ke-2 penghargaan sapta pesona toilet umum bersih untuk Bandara Internasional/Nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Senior General Manager Bandara Soekarno - Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi di Tangerang, Jumat (27/9), mengatakan, penghargaan ini merupakan yang pertama di terima sejak dilaksanakan tahun 2007.
Namun, penghargaan pertama yang diraih Bandara Soekarno-Hatta langsung mendapatkan bintang empat dan mengalahkan bandara lainnya yang sebelumnya sudah mendapatkan peringkat teratas. "Keberhasilan Bandara Soekarno - Hatta meraih penghargaan ini adalah berkat kontribusi cleaning service, rekan - rekan teknik dan kepedulian penumpang untuk kebersihan," katanya.
Ditambahkan Bram bila penghargaan ini memacu motivasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna kenyamanan penumpang. Apalagi jumlah penumpang di Bandara Soekarno - Hatta setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, penumpang Bandara mencapai 57 juta penumpang. Sedangkan kapasitas bandara hanya menampung 22 juta penumpang.
Adapun kriteria yang menjadi penilaian untuk toilet umum bersih bandara adalah kebersihan, kelengkapan, kelayakan, kemudahan pemakaian dan pengelolaan sesuai standar kebersihan. "Jadin toilet tidak hanya bersih tetapi juga tidak bau dan wangi misalnya," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, peringkat pertama toilet umum bersih diraih oleh Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru dengan poin 89,62. Juara ketiga yakni Bandara Juanda Surabaya yang turun dari sebelumnya juara bertahan dengan poin 79,82.
Posisi keempat Bandara Sultan Hassanudin Makasar dengan poin 77,22. Posisi kelima Bandara Ngurah Rai Denpasar dengan poin 76,27. Posisi keenam Bandara Sultan Iskandarmuda Aceh dengan poin 75,88. Posisi ketujuh Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan poin 75,74. Posisi kedelapan Bandara Minangkabau Padang dengan poin 76,60.
Kegiatan penghargaan sapta pesona toilet umum bersih di Bandara Internasional/nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengelolaan dan penggunaan toilet umum demi terwujudnya citra destinasi pariwisata yang berdaya saing. Juri yang dilibatkan dalam pengelolaan antara lain asosiasi toilet indonesia, Kemenparektaf, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementrian BUMN, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan pemerhati toilet. Penilaian dilakukan sejak bulan Mei.