REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana membuat hujan buatan untuk membersihkan abu di sekitar Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih terhambat karena ketersediaan pesawat untuk menyemai awan.
"Hujan buatan belum bisa dilaksanakan, kita masih berusaha mencari peaawat," kata Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru F Widodo di Jakarta, Kamis (26/9).
Menurut dia, saat ini satu pesawat Casa BPPT masih digunakan di Riau untuk kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) PT PLN (Persero) dan antisipasi kabut asap. Sedangkan satu pesawat Casa BPPT lainnya sedang digunakan untuk pengamanan Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang.
Sedangkan satu pesawat Casa milik TNI AD masih dalam pergantian engine di Kalimantan Tengah. Dan sampai saat ini, ia mengatakan TNI belum memberikan tambahan pesawat, sehingga rencana melakukan TMC di Sinabung belum dapat terlaksana.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa TMC untuk membantu membersihkan debu abu vulkanik dan pasir di tanaman dan rumah warga dilakukan di sekitar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Sebelumnya Kepala Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Pemerintah akan memberikan bantuan bibit tanaman untuk membantu warga yang tanamannya gagal panen akibat abu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung.
Adapun kebutuhan mendesak yang saat ini dibutuhkan warga di luar radius tiga kilometer dari Gunung Sinabung yang telah kembali ke rumahnya masing-masing adalah berbagai alat untuk membersihkan debu vulkanik.
Menurut Sutopo, warga panik mengingat warga tidak punya banyak pengalaman mengenai Gunung Sinabung yang sebelumnya selama 400 tahun tidak aktif, tiba-tiba meletus di 2010. Sebagai antisipasi BNPB terus melakukan sosialisasi dan pengertian kepada warga.