Kamis 26 Sep 2013 15:54 WIB

Siswa SMP Jadi Korban Penganiayaan Pembimbing Asrama

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Yosep Yopi (14 tahun), siswa SMP Katolik Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dianiaya pembimbing asramanya karena dituding telah mencuri telepon genggam.

Akibat penganiayaan itu Yopi mengalami luka memar hingga membiru di bagian wajah, tepatnya mata sebelah kirinya. Kejadian ini disampaikan olehcorangctua korban, Agustinus di Sampit, Kamis (26/9).

Agustinus mengaku tidak terima atas penganiayaan putranya tersebut, dan akan melaporkan kejadian itu ke polisi. Dengan dilaporkannya kejadian tersebut ke polisi diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi pelaku karena sebelumnya penganiayaan di asrama SMP Katolik sering terjadi.

Namun, korban tidak ada yang berani melapor. Selain dianiaya, Yopi juga dikeluarkan oleh pihak pengelola asrama SMP Katolik Sampit tersebut, padahal orangtua korban telah membayar enam bulan dan setiap bulan dikenai biaya sebesar Rp 400 ribu.

Korban tinggal di asrama SMP Katolik Sampit baru dua bulan, dan dengan pengusiran putranya dari asrama tersebut orangtua korban meminta uang sisa pembayaran dikembalikan.

Menurut Agustinus, berdasarkan keterangan dari Yopi, penganiayaan tersebut bermula dari pembimbing asrama yang diketahui bernama Tommy merampas telepon genggam korban karena dalam telepon genggam tersebut tersimpan foto porno.

Telepon genggam korban yang dirampas tersebut disimpan dalam ruangan pembimbing. Karena kasihan, kemudian rekan korban mengambilkan telepon genggam tersebut dan memberikannya kepada Yopi.

Pihak sekolah lepas tangan atau tidak mau ikut campur dengan kejadian tersebut, karena penganiayaan tersebut bukan menjadi bagian tanggung jawab pihak sekolah.

"Kami jauh-jauh dari Desa Tumbang Sapiri, Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu menitipkan anak kami di asrama bukan untuk dianiaya, tapi kami ingin anak tersebut untuk didik yang layak," ujar Agustinus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement