REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan badai tropis Usagi yang berpusat di Laut Cina Selatan penyebab sebagian besar wilayah Riau dilanda suhu panas cukup ekstrem.
"Kemunculan badai tropis ini seudah sejak beberapa hari terakhir dan mengakibatkan massa udara tertarik ke sana. Hal itu yang kemudian menyebabkan cuaca di Riau terganggu," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Warih Budi Lestari, di Pekanbaru, Rabu (25/9).
Sejak beberapa hari ini, kata dia, suhu udara di Riau mencapai lebih dari 35 derajat celsius. "Itu sudah cukup ekstrem, karena normalnya maksimal temperatur udara itu berkisar 34-34,5 derajat celsius," katanya.
Menurut catatan, suhu udara maksimal 35 derajat celsius tersebut sudah sangat sering terjadi di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau. Suhu terpanas atau paling ekstrem di Riau sebelumnya sempat terjadi pada akhir Juni 2013, dimana temperatur udara maksimal ketika itu mencapai 37 derajat celsius.
Kondisi tersebut menurut analis lembaga pemantau cuaca itu adalah yang terparah sepajang 30 tahun terakhir. Temperatur udara mencapai 37,0 derajat selsius itu merupakan yang terparah, memecahkan rekor suhu udara terpanas yang pernah terjadi di Riau pada 15 April 2013, yakni 36,6 derajat celsius.
Sebelumnya pada Sabtu (22/6), suhu udara Riau juga sempat mencapai 36,2 celsius, yang juga dikategorikan sebagai temperatur ekstrem. Pada tahun 2003 hingga 2009, terdata suhu udara tertinggi hanya mencapai 35,5 derajat celsius, dan pada musim kemarau di Juni 2013, kembali terjadi peningkatan temperatur menjadi 36,3 derajat celsius.