REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jelang Idul Adha 1434 Hijriyah, pedagang hewan Kurban seperti sapi dan kambing mulai menjajakan hewan ternaknya. Lokasi dipinggir jalan menjadi tempat strategis bagi mereka menjual hewan kurban.
Heri misalnya, setiap tahun ia menjual sapi kurban di jalan pemuda, Bogor (samping balai pengujian mutu peternakan). Jenis sapi yang ia jajakan di tempat ini pun beragam.
Ada sapi Limosin, sapi Brahman, sapi PO dan beberapa sapi lokal. harga yang ditawarkan bervariasi setiap sapinya tergantung pada bobot dari sapi itu sendiri. Sapi-sapi ini dijual dengan harga Rp 43.000/kilo nya untuk semua jenis.
Setiap tahunnya harga sapi mengalami kenaikan. Namun tahun ini, kenaikan harga sapi dianggap paling tinggi dari sebelumnya. "Kenaikan tahun ini mencapai 20-30% kalau dirupiahkan sekira 2-3 juta." Jelas Heri, kepada RoL.
Kenaikan harga dari sapi-sapi yang dikirim langsung dari Nganjuk diperkirakan karena kenaikan harga BBM. Sehingga membuat biaya ditribusi sapi ini jadi bertambah. Menurut Heri, kelangkaan sapi lokal juga menjadi salah satu faktor kenaikan dari harga-harga sapi ini.
Hal ini tidak lantas membuat pelanggannya kabur. Dibuktikan dengan baru satu minggu ia berjualan sudah 70 ekor sapi yang terjual. "Tahun kemarin saya bisa menjual 300 ekor sapi, semoga tahun ini bisa sama seperti tahun kemarin atau lebih." Tambahnya
Heri juga menambahkan sapi-sapinya ini telah melalui proses pengecekan kesehatan oleh dinas. Pengecekan juga saat ini tetap dilakukan secara berkala agar menjaga kualitas dari sapi-sapinya tetap sehat.