REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu bentuk perjanjian kerja sama yang disepakati yaitu terkait program pencegahan banjir.
"Kerja sama yang ini spesial untuk injeksi tanah. Kalau kemarin dengan Rotterdam kan untuk pengelolaan air," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Selasa (24/9).
Rektor UGM Pratikno mengatakan, ahli dari kampusnya akan menyuntikkan air pada wilayah di Jakarta yang rawan terjadi penurunan permukaan tanah. Menurut dia, air akan disuntikan hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan tanah untuk mencegah terjadinya banjir.
"Kita fokus bagaimana menghindari masalah penurunan tanah di Jakarta. Karena kalau semata-mata mengandalkan sumur resapan itu tidak cukup," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UGM, Dwi Korita Karnawati menambahkan, penurunan permukaan tanah di Jakarta disebabkan oleh pemompaan air tanah yang berlebihan yang digunakan untuk industri. Dia mengatakan, kedalaman pemompaan air tanah bisa mencapai 100 meter.
Karenanya, kata dia, lapisan tanah yang menyimpan air menjadi kosong sehingga berpotensi terjadi penurunan permukaan tanah. "Itu yang akan kita injeksi. Tidak nyuntik sendiri-sendiri, tapi tersistem," ujarnya.