Senin 23 Sep 2013 22:17 WIB

Moratorium Mall di DKI Mendapat Apresiasi

Pengunjung antre membayar belanjaan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (15/8). Mendekati warga mulai memadati pusat-pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1433 H seperti makanan olahan, minuman dan keperluan lainya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung antre membayar belanjaan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (15/8). Mendekati warga mulai memadati pusat-pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1433 H seperti makanan olahan, minuman dan keperluan lainya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Calon senator DKI Jakarta Rommy menilai Pemprov DKI saat ini yang tegas melakukan moratorium pembangunan mall harus diapresiasi karena sejak dulu moratorium mall di ibukota selalu gagal.

"Kepentingan pemodal besar selalu mendapat dukungan. Karena itu, kebijakan Pemprov pemerintah DKI yang mendukung pedagang kecil, pengelolaan pasar tradisional dan zona hijau harus didukung," kata Rommy dalam keterangan persnya di Jakarta Senin.

Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Dapil DKI Jakarta itu menyatakan jumlah mall yang ada di Jakarta sekarang sudah lebih dari cukup.

"Mall memang selama ini sebagai pusat perputaran ekonomi sekaligus sebagai sarana rekreasi dan ajang interaksi masyarakat perkotaan," ujarnya.

Akan tetapi, kata Rommy, perlu dipikirkan bagaimana tata kota Jakarta agar masyarakat khususnya anak-anak bisa memiliki hak atas taman bermain, udara yang sehat, zona hijau, dan bebas dari kemacetan sebagai penyebab stress.

"Jika semakin banyak lahan yang dimasifkan untuk pembangunan mall, maka tujuan-tujuan di atas sulit untuk dilaksanakan," katanya.

Rommy menambahkan, anak sebagai generasi penerus akan memiliki kualitas kehidupan yang menyedihkan jika tidak ada lagi area hijau dan taman bermain. Apagi mereka  menghadapi polusi dan macet di mana-mana.

"Jika tingkat masifnya perputaran uang yang dijadikan prioritas dan melupakan lingkungan sehat di DKI, maka kualitas kehidupan juga tidak akan prima." katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement