REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Jendral TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo mengakui sosoknya masih belum dikenal masyarakat. Terutama masyarakat yang berdomisili di daerah.
"Kalau di Jakarta mungkin banyak yang kenal saya, tapi kalau di daerah banyak yang enggak kenal. Ada yang kenal nama tapi enggak kenal wajah," kata Pramono di media centernya, Jalan Diponegoro 43, Jakarta, Senin (23/9).
Karena merasa belum dikenal itulah, Pramono mendirikan media center bernama 'Edhie Wibowo 55'. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu ingin melalui media center tersbeut, sosoknya lebih dikenal publik secara luas.
Karena komunikasi dan tukar menukar informasi bisa dimulai dari markas yang rutin dijadikan sebagai tempat pertemuan anggota koalisi sekretariat gabungan (setgab) pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Kurang dikenalnya ia di tengah masyarakat, menurut Pramono juga mempengaruhi tingkat elektabilitasnya. Meski sering kali ia digadang sebagai anak emas 'Cikeas' atau calon pemenang konvensi Partai Demokrat. Nyatanya, ujar Pramono, banyak sekali masyarakat yang justru tidak mengenalnya.
Selain lewat media center, adik kandung Ani Yudhoyono itu juga mulai menghimpun kekuatan dari internal Demokrat. Saat ini, menurutnya cukup banyak kader daerah yang menyampaikan dukungannya. Walau sifatnya masih per seorangan.
"Di Jawa Barat cukup besar, mereka buat atribut dan baliho tanpa saya minta. Di Banjarmasin, Nusa Tenggara Barat juga, ada yang undang saya tiket pesawat dan tempat menginap mereka tanggung, dan itu ikhlas," ungkapnya.
Karena itu, Pramono optimistis sisa waktu delapan bulan ke depan menuju puncak konvensi bisa dimaksimalkannya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.