REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE, SUMUT -- Pelaksanaan kegiatan tanggap darurat bencana alam akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Ahad (23/9), berakhir, karena itu para pengungsi diperbolehkan kembali ke rumah.
Koordinator Humas Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan mengatakan pengungsi yang telah kembali tersebut, hingga kini tercatat sebanyak 10.543 orang dari jumlah pengungsi seluruhnya mencapai 14.991 orang.
Jumlah para pengungsi yang masih tinggal di penampungan tercatat sebanyak 4.348 orang lagi yang tinggal di 12 lokasi pengungsian di Kota Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.
"Pada hari Sabtu (21/9) sebanyak 5.000 pengungsi telah mulai kembali ke desa dan meninggalkan lokasi penampungan di Kabanjahe," katanya.
Jhonson menyebutkan meskipun tanggap darurat telah berakhir, namun jika Gunung Sinabung meletus lagi, maka tanggap darurat tersebut bisa diperpanjang lagi.
Penduduk yang diizinkan pulang ke desanya, yang berada diatas radius 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung, sedangkan desa yang berada dibawah radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung itu tidak diperbolehkan warganya kembali dan masih tetap di lokasi penampungan di Kabanjahe.
"Masyarakat yang ada di desa tersebut, tidak boleh melakukan aktivitas dan harus menjauh dari Gunung Sinabung untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," kata Kabid Humas pada Dinas Kominfo Kabupaten Karo itu.
Enam Desa
Data yang diperoleh di Posko Bencana Sinabung mencatat ada enam desa di Kabupaten Karo, yang masuk dalam radius 3 kilometer, yakni Desa Simacem, Desa Bekerah, Desa Singgarang-garang, dan Kuta Gugung berada di wilayah Kecamatan Naman Teran.
Desa Berastepu di Kecamatan Simpang Empat dan Desa Sukameriah di wilayah Kecamatan Payung.
Untuk desa yang berada diatas radius 3 kilometer, yaitu Desa Susuk, Desa Kuta Mbaru, Desa Temburun berada di wilayah Kecamatan Tiganderket, Desa Ujung Payung, Desa Cimbang berada di wilayah Kecamatan Payung.
Desa Kuta Mbelin, Desa Tiga Pancur, Desa Kuta Tengah dan Desa Pintu Mbese di wilayah Kecamatan Simpang Empat.
Letusan Gunung Sinabung yang kedua terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB, dan debu vulkanik bercampur asap tebal mencapai setinggi lima kilometer.
Sebelumnya, letusan pertama Gunung Sinabung, Ahad (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.