REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi pengeroyokan Ronald Pattikawa, yang membuatnya tewas, Ahad (22/9) dini hari WIB. Pria tersebut diduga bernama Sammy, hingga kini polisi masih melakukan pengejaraan.
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Angesta Ramano Yoyol mengatakan sekitar pukul 01.00 WIB, korban datang ke lokasi kejadian bersama 10 temannya termasuk saksi Benyamin.
Mereka yang datang dengan menaiki dua mobil melewati pemuda Manado yang 'nongkrong' di lokasi kejadian. Di antaranya bernama Sammy. Kemudian, saksi dan korban masuk ke dalam rumah saksi bersama temannya yang lain.
''Sekitar pukul 02.00 WIB, Benjamin dan temannya mendengar ribut ribut dibawah, dan melihat mobil saksi di rusak,'' kata Yoyol, Ahad (22/9).
Lalu, teman-teman korban keluar dan mengejar para pemuda Manado. Tidak terkejar, justru saksi Benyamin bersama temannya menemukan korban tergeletak dalam keadaan meninggal dunia penuh dengan luka tusuk ditubuhnya.
Teman korban lantas melapor polisi. Kemudian pihak kepolisian melakukan penyelidikan, dan ditemukan seorang nama bernama Sammy yang merupakan warga sekitar.
''Kita sedang kejar. Ia diduga terlibat atau mengetahui langsung kejadian,'' kata Yoyol.
Diketahui, Ronald tewas dikeroyok dikeroyok sekelompok pemuda tak dikenal di Rumah Susun Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Korban tewas dengan luka 12 luka tusukan di dada, perut, rusuk, paha, dan kaki. Selain itu, lengan tangan kiri korban juga robek sehingga hampir putus.