Sabtu 21 Sep 2013 23:05 WIB

Derai Air Mata Mengalir dari Muslimah Indonesia untuk Mesir

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
 Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang meringankan penderitaan dari seorang mukmin di dunia, maka Allah akan meringankan penderitannya di akhirat."

Hadits tersebut menjadi motivasi bagi para muslimah Indonesia yang tidak mau berdiam diri melihat penderitaan rakyat Mesir. Melalui Forum Solidaritas Muslimah Indonesia untuk Derita Mesir, mereka berkumpul untuk ikut serta berperan membantu memperjuangkan kemerdekaan rakyat Mesir.

Dalam acara yang berlangsung di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, ratusan muslimah yang berasal dari beragam organisasi Islam dengan khusyu' mendengarkan paparan dari Ustaz Suhartono mengenai fakta dan tragedi yang terjadi di Mesir. Ustaz yang pernah menempuh pendidikan di Mesir itu bercerita tentang kehidupan mahasiswa Indonesia saat negara tersebut masih dipimpin Mubarak.

"Setiap mau membuat kegiatan, kita harus selalu ijin ke intelijen. Kalau Ramadhan, kita mau i'tikaf saja harus mengajukan ijin ke aparat. Lalu kalau dijinkan, masjidnya juga ditentukan, tidak boleh nyampur dengan orang Mesir lain," kisahnya.

Dia kemudian bercerita mulai dari awal runtuhnya rezim Mubarak hingga konflik yang terus terjadi hingga saat ini. Air mata ratusan jamaah yang hadir tidak terbendung lagi saat Ustaz Suhartono memutar video yang berisi kekejaman militer pada rakyat Mesir.

Dalam video diperlihatkan bagaimana militer dengan brutal menembaki rakyat Mesir tanpa pandang bulu. Ada juga video yang memperlihatkan sebuah buldozer dengan kejamnya melindas ratusan jenazah para pejuang yang gugur dalam konflik tersebut.

Suhartono mengatakan, pesta demokrasi yang menggulingkan Mursi hanyalah sebuah skenario yang dirancang Amerika beserta sekutunya. Dia mengatakan, skenario itu dirancang karena banyak pihak yang khawatir semangat reformasi rakyat Mesir di bawah kepemimpinan Mursi menular ke negara-negara teluk lainnya.

Usai menyakiskan video tersebut, para jamaah tanpa ragu mengumpulkan donasi kemanusiaan untuk rakyat Mesir.

Ustazah Nurjanah Hulwani yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, donasi yang terkumpul dalam setiap kegiatan akan langsung dikirimkan untuk disalurkan ke setiap keluarga di Mesir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement