Sabtu 21 Sep 2013 14:41 WIB

Pencak Silat Jadi Pelajaran Wajib Pesantren dan Madrasah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Pencak Silat (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pencak Silat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menteri Agama, Suryadharma Ali prihatin seni beladiri pencak silat yang merupakan unsur beladiri tradisional bangsa tidak banyak dipelajari anak muda Indonesia dan lebih memilih seni beladiri dari luar negeri.

Menag mengatakan, kultur silat tradisional mulai hilang di lembaga pendidikan baik formal maupun non formal saat ini. Terutama setelah gempuran beladiri luar yang terus berkembang di tanah air. Karenanya, ia memiliki target dalam satu tahun ke depan, pencak silat sudah menjadi bagian dari pembelajaran wajib di madrasah dan pondok pesantren seluruh Indonesia.

"Dalam tradisi yang berkembang, pencak silat bukan hanya mengajarkan seni dan beladiri saja, namun juga penguatan akhlak anak didik," ujarnya dalam acara peluncuran pencak silat sebagai pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren di Serang Banten, Sabtu (21/9).

Dahulu, tutur Menag, santri yang ingin belajar pencak silat memiliki persyaratan agama yang ketat. Mereka dilarang keras melakukan kegiatan maksiat atau hal-hal yang dilarang agama, termasuk dilarang berlaku sombong. Ini menunjukkan pendidikan akhlak bagi setiap para pesilat. Karenanya, lanjut Menag, silat memiliki pendidikan akhlak yang tinggi, yang tidak ada diajarkan pada setiap beladiri dan olahraga lain saat ini.

Ketua Umum DPP PPP itu berpendapat, disinilah pentingnya madrasah dan pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, menguatkan kembali pembelajaran silat.

"Saat ini baru madrasah dan pesantren di Banten saja yang sudah diwajibkan pembelajaran silat. Kita targetkan dalam satu tahun kedepan seluruh madrasah dan pesantren di Indonesia, silat sudah menjadi pembelajaran wajib," imbuhnya.

Suryadharma berjanji, Kemenag menargetkan memasukkan anggaran pembelajaran silat dalam rencana keuangan pendidikan Islam tahun depan. "Anggaran ini untuk menambah fasilitas pembelajaran silat di madrasah termasuk sarana dan guru silat," katanya.

Dengan dianggarkannya pembelajaran atau ekstrakulikuler silat ini, maka dalam waktu dekat akan semakin banyak atlet dari santri madrasah dan pondok pesantren di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement