REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik (Electric Car-EC) generasi kedua atau EC-ITS II warna merah di tengah maraknya wacana tentang mobil murah.
"Kami kecewa, kebijakan mobil murah itu akan mematikan mobil nasional dan mobil nasional akan semakin jauh dari cita-cita. Kalau semua impor, kapan kita bisa membuktikan," kata Rektor ITS Prof Ir Tri Yogi Yuwono DEA di kampus setempat, kemarin.
Di sela-sela test drive EC-ITS II yang dilakukan Tim EC-ITS II yang dibimbing Dr M Nur Yuniarto di halaman Rektorat ITS Surabaya, ia menjelaskan ITS sudah siap untuk mendukung mobil nasional dengan 90 persen komponen dalam negeri.
"Mobil listrik EC-ITS II warna merah yang melengkapi mobil listrik EC-ITS I yang masih sedang perbaikan pasca-terbakar membuktikan kesiapan ITS untuk 'tugas' mobil nasional itu, tapi semuanya bergantung goodwill pemerintah."
Menurut dia, ITS hanya merupakan lembaga riset yang memiliki inovasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM), sedangkan produksi massal hanya bisa dilakukan oleh pabrikan. "Di sinilah dibutuhkan kerja sama ABG, yakni akademisi, bussinessmen, dan government," katanya.