Jumat 20 Sep 2013 18:56 WIB

TNI AU Diperkuat Empat Unit Pesawat Latih

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Purnomo Yusgiantoro
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Empat unit pesawat latih Grob G-120TP-A yang dipesan Kementerian Pertahanan RI hari ini diserahkan kepada TNI AU. Kementerian Pertahanan telah memesan 18 pesawat latih dari perusahaan Jerman pada 2011 lalu.

Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan 14 pesawat lainnya akan dikirimkan secara bertahap.

"Pengiriman 14 unit pesawat lainnya akan dilakukan bertahap. Yakni enam unit akan dikirim pada September-Oktober 2013, 4 unit akan dikirimkan pada Desember 2013, dan 4 unit lainnya dikirimkan pada Februari 2014," katanya, Jumat (20/9).

Ia mengatakan pesawat latih ini akan menggantikan pesawat latih AS-202 dan pesawat latih dasar T-34C. Pesawat latih ini didatangkan untuk mendukung pelatihan terbang baik tingkat mula, dasar, dan lanjut.  

Selain itu, pemesanan 18 pesawat tersebut dilakukan untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia serta agar para pilot pemula dapat mengenal instrumen dasar penerbangan.

"Pesawat ini akan memperkuat Lanud Adisucipto yang didasarkan pada pertimbangan taktis dan strategis untuk melaksanakan tugas-tugas operasi nasional dan menjaga keamanan," imbuh Purnomo.

Pesawat Latih Grob G-120TP-A adalah pesawat latih yang memiliki kemampuan full virtual tactial training dengan kecepatan tinggi.

Pesawat ini juga merupakan satu-satunya pesawat latih militer yang memiliki tempat duduk yang bersampingan. Pesawat latih Grp G-120TP-A yang mempunyai kecepatan maksimum 439 km/ jam atau 237 knot ini juga dinilai dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Kementerian Pertahanan menargetkan pembangunan kekuatan TNI akan dilakukan selama 15 tahun. Namun, pada lima tahun pertama, Purnomo meyakini dapat mencapai 30 persen pembangunan kekuatan TNI.

Kementerian Pertahanan juga akan mendatangkan pesawat tempur jenis sukhoi di Makasar pada 26 September mendatang. Selain itu, juga 9 unit pesawat jenis CN295 juga akan dipesan. "Tapi akan ada pengajuan 16 pesawat pengganti F27," katanya.

Komandan Komando Pendidikan TNI AU, Marsda TNI M Nurullah mengatakan masuknya pesawat latih ini dapat memenuhi kebutuhan pesawat latih untuk menciptakan penerbang yang handal.

Komisi I DPR RI, Masri Sidobi, mengatakan saat ini kekuatan TNI masih dibawah kekuatan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun, ia menyatakan pada 2024 mendatang kekuatan TNI Indonesia telah dapat mengimbangi kekuatan pertahanan negara-negara lainnya. 

Pemesanan 18 pesawat latih itu dilakukan dengan menghabiskan biaya hampir USD 72 juta. Penyerahan pesawat di Lanud Adisutjipto ini juga dihadiri oleh Kepala Staf AU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Dubes Jerman, Georg Witschel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement