Jumat 20 Sep 2013 14:51 WIB

Warga Sesalkan PVMBG Tak Umumkan Letusan Sinabung

 Penduduk desa menggunakan masker dan payung untuk melindungi diri dari abu vulkanik letusan Gunung Sinabung saat mereka meninggalkan rumah mereka di Karo, Sumatera Utara, Selasa (17/9).     (AP/Binsar Bakkara)
Penduduk desa menggunakan masker dan payung untuk melindungi diri dari abu vulkanik letusan Gunung Sinabung saat mereka meninggalkan rumah mereka di Karo, Sumatera Utara, Selasa (17/9). (AP/Binsar Bakkara)

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Sebagian warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo menyesalkan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak memberitahukan akan terjadinya letusan Gunung Sinabung, Ahad (15/9).

"Penduduk di desa tersebut, baru mengetahui adanya letusan Gunung Sinabung ketika terjadinya peristiwa itu," kata Usaha Sitepu (52) menjawab Antara di Posko Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, Jumat (20/9).

Selama ini, menurut Sitepu, kalau ada tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung api yang masih aktif itu, PVMBG selalu menyampaikan pesan kepada penduduk Desa Sukanalu. "Biasanya, satu minggu lagi akan terjadinya letusan Gunung Sinabung, warga sudah tahu, sehingga mereka terpaksa pergi mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya. Apalagi, Desa Sukanalu hanya berjarak lebih kurang tiga kilometer dari kaki Gunung Sinabung.

Dia menjelaskan, penduduk Desa Sukanalu dihuni 800 warga dan umumnya mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani kopi, tomat, wartel, dan lainnya. Bahkan, akibat letusan Gunung Sinabung itu, ratusan hektare tanaman tomat siap panen jadi terbengkalai dan warga takut kembali ke desa untuk memetik sayuran tersebut.

Selain itu, juga adanya himbauan atau rekomendasi dari PVMBG dan Pembkab Karo agar meninggalkan desa yang masuk dalam radius tiga kilometer dari lokasi Gunung Sinabung. "Imbauan dan peringatan tersebut, terpaksa harus dilaksanakan agar warga aman dari ancaman letusan Gunung Sinabung itu, saat ini tercatat dua kali memuntahkan debu vulkanik bercampur belerang," ucap tokoh masyarakat dan Agama itu.

Letusan Gunung Sinabung yang kedua terjadi pada Selasa, (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB, dan debu vulkanik bercampur asap tebal mencapai setinggi lima kilometer. Sebelumnya, letusan pertama Gunung Sinabung, Ahad (16/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.

Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo. Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement