REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jajaran Kepolisian Resor Rokan Hulu (Rohul), Riau, terus memburu belasan kawanan perampok bersenjata api yang kerap melakukan aksi kejahatan lintas provinsi.
Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu (Rohul), Kompol Syahrudin Tanjung, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Jumat (20/9), mengatakan pengejaran tersebut berdasarkan keterangan dari tersangka perampok bersenjata yang telah diringkus di Rohul dan Kota Pekanbaru. Dari pengakuan para tersangka, lanjutnya, komplotan itu masih ada belasan orang lagi karena satu komplotannya ada 20 orang. "Sebagian dari mereka informasinya juga masih memegang senjata," ujarnya.
Ia mengatakan aparat sudah mengantongi identitas penjahat yang kini diburu. Menurut dia, kawanan rampok itu setidaknya sudah beroperasi di empat provinsi berbeda. "Mereka ini kawanan perampok dari lintas provinsi, Sumatra Selatan, Riau, Sumatera Utara dan Lampung," katanya.
Sebelumnya, Polres Rohul telah membekuk tujuh orang kawanan perampok bersenjata api itu. Mereka kuat dugaan masih berkaitan dengan pengungkapan kasus penyewaan senjata api yang ditangkap oleh Polresta Pekanbaru beberapa waktu lalu. Tujuh orang penjahat itu antara lain berinisial Ren, Yud, Ab, Mus, Naz, Tris, dan Rio. Dalam penangkapan itu, polisi berhasil menyita satu senjata api rakitan dari tersangka Ri, yang merupakan mantan anggota TNI AD.
Khusus di Rohul, berdasarkan catatan Polres Rohul, kelompok itu telah melakukan aksi pencurian dengan kekerasan sedikitnya sebanyak empat kali. Perampok ini pernah beraksi di Kecamatan Rambah Samo sebanyak dua kali pada 28 Juli dan 5 Agustus 2013. Kemudian, di Kecamatan Kepenuhan pada 1 Agustus dan di Kecamatan Tambusai Utara pada 6 September 2013.
Sebelumnya, Polresta Pekanbaru dalam kurun waktu sepekan terakhir berhasil menangkap tiga kawanan perampok. Dari sana diketahui adanya penyewaan senjata api, yang akhirnya ikut mengungkap keberadaan kawanan perampok yang berhasil diringkus Polres Rohul. Senjata api tersebut didatangkan dari Provinsi Sumatra Selatan.