Selasa 17 Sep 2013 23:11 WIB

Banjir Jakarta, Diprediksi Masuk dari Jakarta Selatan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Hujan Deras, Ilustrai
Foto: Antara
Hujan Deras, Ilustrai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di wilayah Jakarta akan datang lebih cepat. Menurut Direktur utama , Andi Eka Sakya, dengan kondisi ini potensi banjir di wilayah Jakarta akan lebih cepat, terutama, di wilayah Jakarta Selatan.

"Kemungkinan wilayah yang rawan di wilayah Jakarta Selatan. Ini diperkuat dengan intensitas curah hujan tinggi yang dimulai dari wilayah ini," ujar Andi di kantor BMKG Pusat, Selasa (17/9).

Andi menjelaskan, intensitas hujan akan mulai meningkat sejak awal bulan Oktober. Dilihat, dari pergeseran awan, el nino, arah angin tekanan udara dan kondisi perairan laut yang hangat. Puncak musim hujan di Jakarta, kata dia, di perkirakan terjadi pada Desember hingga Januari. Hal itu, dilihat dari  kondisi awan dan pergerakan arah angin.

Meski tidak bisa memastikan pasti terjadi, Andi berharap, perkiraan ini bisa menjadi informasi awal bagi banyak pihak. Prediksi ini, bisa nantinya dapat dijadikan acuan untuk mengambil kebijakan bagi semua mitra dan masyarakat luas.

"Untuk data sendiri bisa berubah setiap saat. Ini tergantung kondisi yang disebabkan banyak hal. Kami akan evaluasi dan up date data setiap satu bulan," katanya.

Dari hasil penelitian BMKG, menurut Andi, pada September 2013 hingga Februari 2014,  hujan di 56 persen wilayah Indonesia  turun lebih cepat. Sementara 12,6 persen, hujannya  terlambat. Wilayah yang telah di guyur hujan berada di wilayah Indonesia timur. Diantaranya NTT, NTB, Ambon dan beberapa daerah di Sulawesi. Selain itu, sebagian Jawa dan Kalimantan Tengah. ''Ini terlihat dari pergeseran angin, dan awan el nino," katanya.

Sementara, menurut Deputi Bidang Klimatologi, Widada Prasetya, BMKG memprediksi kekeringan yang panjang akan muncul di wilayah Maluku. "Dari kondisi saat ini diperkirakan di Ambon hujan baru akan turun sekitar bulan Maret. Pas yang lain panas diwilayah ini baru hujan," katanya.

Meski tidak bisa memastikan,  Widada berharap perkiraan ini bisa menjadi informasi awal bagi banyak pihak. Namun, secara keseluruhan untuk sementara BMKG melihat kondisi cuaca berlangsung normal. BMKG akan melakukan pemantauan setiap hari dan perkiraan ini bisa di akses masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement