REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung kembali angkat suara soal pencapresan Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya, beberapa kader dan pengurus DPD tingkat kabupaten/kota menyatakan ekspektasi mereka belum bisa dijawab oleh Ical.
"DPD tingkat II terutama terhadap DPP ekspektasinya tinggi, terutama kepada ketua umum Pak Ical. Nah apa yang mereka ekspektasikan masih di bawah harapan," kata Akbar di kediamannya, Jalan Purnawarman, Jakarta, Selasa (17/9).
Aspirasi tersebut, ujar dia, didengarnya saat melakukan kunjungan ke daerah. Seperti Kalimantan Timur, Balikpapan, Tenggarong, Riau, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebagai wantim, Akbar memang kerap mengunjungi DPD di tingkat kabupaten.
Selain untuk memastikan mesin partai tetap berjalan, juga memberi dukungan terhadap daerah-daerah yang tengah menghadapi pilkada. Ekspektasi tertinggi yang disampaikan pengurus daerah tersebut, menurutnya berupa harapan kepemimpinan Ical akan memberikan kelancaran bagi kegiatan operasional partai.
Misalnya saja kelancaran dalam urusan finansial. Sehingga operasional dan kaderisasi partai tidak terganggu. Namun, nyatanya, setelah Ical memimpin ekspektasi tersebut belum terjawab.
"Mereka menyayangkan karena justru janji itu disampaikan Ical sendiri sebelumnya. Harapan DPD itu tidak ditangkap DPP sampai sekarang," ungkap mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.
Kurangnya perhatian DPP terhadap kepengurusan partai di daerah, dinilai Akbar sebagai masalah yang harus ditindaklanjuti. Karena bisa mempengaruhi kaderisasi partai dan berdampak pada penguatan konsolidasi dan soliditas untuk mencapai tujuan utama partai pada pemilu 2014.
Namun, keresahan dan kekecewaan pengurus daerah tersebut ditegaskan Akbar belum berpotensi pada pengevaluasian pencapresan Ical. Meski pun beberapa pengurus memang mempertanyakan elektabilitas Ical sebagai capres. Apakah hasil jajak pendapat yang menunjukkan tingkat keterpilihan Ical yang masih belum memperlihatkan kenaikan signifikan bisa menyukseskan jalan Ical pada pilpres nanti.
"Saya coba terangkan, kita amati terus elektabilitasnya. Kan masih ada waktu untuk meningkatkan menjelang 2014," jelas Akbar.