Senin 16 Sep 2013 22:18 WIB

PMI Kekurangan Pilot Helikopter

Palang Merah Indonesia (PMI)
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Palang Merah Indonesia (PMI)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Palang Merah Indonesia kini kekurangan pilot untuk membawa delapan helikopter yang bakal dimanfaatkan untuk mendukung transportasi penanggulangan bencana di daerah yang sulit dijangkau dengan angkutan darat.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia Pusat HM Jusuf Kalla pada peletakan batu pertama pembangunan gudang logistik PMI di Banjarmasin, Senin (16/9), mengungkapkan, saat ini organisasi kemanusiaan tersebut memiliki delapan helikopter, sayangnya belum seluruh pesawat tersebut bisa diterbangkan.

"Sebenarnya kita ingin melengkapi peralatan penanggulangan bencana regional Kalimantan dengan sebuah helikopter, sayangnya hingga kini belum mendapatkan pilot, sehingga helikopter tersebut belum bisa didistribusikan," katanya.

Kalla berharap, dalam waktu yang tidak lama pihaknya bisa mendapatkan pilot yang diharapkan seorang putra yang berasal dari Kalimantan sehingga lebih mengenal karakteristik daerah.

Selain helikopter, tambah dia, diharapkan di gudang PMI regional Kalimantan juga akan menjadi pusat pelatihan bagi relawan PMI untuk bisa mempelajari teknis penanganan bencana secara benar.

Sebab, kata dia, relawan PMI yang cukup banyak tidak akan bermanfaat maksimal tanpa dilengkapi dengan kemampuan dan teknik penanganan bencana secara benar.

"Banyak perlengkapan yang akan kita berikan untuk penangan bencana regional Kalimantan, sehingga relawan bisa dengan cepat melaksanakan pertolongan sebelum enam jam sejak kejadian," katanya.

Terkait manfaat gudang bencana, kata dia, diharapkan mampu menampung kebutuhan atau pendukung penanganan bencana dalam jangka waktu satu bulan, sehingga bisa maksimal dalam membantu korban.

Dalam penanganan bencana, kata dia, PMI harus tetap berada di garis terdepan, dengan selalu mengutamakan koordinasi, yang diawali dari PMI daerah atau kabupaten, bila tidak mampu ke provinsi, kemudian regional baru ke PMI pusat.

Selain itu, tambah Jusuf Kalla, posisi PMI juga harus netral, kendati saat ini pengurusnya kebanyakan dari partai politik. "PMI jangan sampai menjadi alat partai politik," tegasnya.

Hal tersebut, kata dia, karena peran independensi PMI sangat penting dalam melaksanakan tugas, dan bisa menembus segala lini dalam melaksanakan tugas kemanusiaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement