Ahad 15 Sep 2013 13:43 WIB

Kemarau, PDAM Siapkan Mobil Tangki Keliling

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Musim kemarau panjang (ilustrasi).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Musim kemarau panjang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menghadapi musim kemarau, perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Cirebon telah menyiapkan tiga mobil tangki keliling. Hal itu untuk mengantisipasi krisis air bersih di sejumlah daerah.

"Mobil-mobil tangki itu akan beroperasi setiap hari di wilayah yang kerap dilanda krisis air bersih saat kemarau,’’ kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Cirebon, Sofyan Satari, akhir pekan kemarin.

Sofyan mengatakan, saat ini memang belum terjadi krisis air bersih yang parah. Namun di beberapa lokasi perumahan, ada warga yang mengeluhkan kekurangan air bersih. "Warga tinggal mengajukan permintaan penyaluran air, kami akan kirimkan langsung ke rumah warga,’’ tegas Sofyan.

Seperti diberitakan, memasuki musim kemarau, suhu udara di wilayah Cirebon, terutama Kabupaten Indramayu dan Kota/Kabupaten Cirebon, sekitar 34 – 35 derajat celcius. Selain akibat musim kemarau, kondisi tersebut juga dipengaruhi posisi matahari yang tepat berada di atas ekuator (Indonesia).

"Saat ini sedang terjadi musim kemarau yang panas,’’ ujar Forecaster Cuaca pada BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn.

Faa Iziyn mengungkapkan, saat ini suhu muka laut pun cenderung panas sehingga tidak akan menyebabkan terbentuknya awan mendung. Padahal, awan mendung itulah yang bisa menurunkan hujan. 

Menghadapi cuaca yang panas, Fa Iziyn mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktifitas di luar rumah. Dia pun meminta masyarakat yang keluar rumah untuk menggunakan pelindung seperti payung atau topi.

Fa Iziyn memprediksi, musim kemarau akan berlangsung sepanjang September hingga pertengahan oktober. Sedangkan pertengahan Oktober mulai memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.’Sedangkan musim hujan diprediksi akan terjadi pada November,’’ tegas Fa Iziyn. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement