Ahad 15 Sep 2013 13:39 WIB

Bima Arya dan Achmad Ru'yat Punya Tim Kuat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Wali Kota Bogor periode 2013-2018 di Kedungwaringin, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Wali Kota Bogor periode 2013-2018 di Kedungwaringin, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Kejar-kejaran hasil hitung cepat antar pasangan calon walikota (Cawalkot) Bima Arya-Usmar Hariman dengan Achmad Ru'yat-Aim H Hermana dinilai karena kedua pasangan tersebut punya tim yang kuat.

Direktur LSM Lekat Bogor Abdul Latif mengatakan, beda tipis hasil hitung cepat keduanya hanya satu persen. ''Kedua kubu memiliki tim yang solid hingga tingkat RW. Tim ini bekerja efektif,'' kata Abdul.

Ia juga memastikan, dengan hasil masing-masing calon yang melebihi 30 persen suara pemilih, maka pilwalkot Bogor hanya berlangsung satu putaran.

Kubu Bima-Usmar mengklaim kemenangannya dengan perolehan 35,0 persen suara. Mengalahkan cawalkot Ru'yat-Aim dengan 33,1 persen.

Sementara kubu Ru'yat-Aim mengklaim unggul dalam perhitungan asli berdasarkan formulir C1 yang dikumpulkan dari saksi-saksi yang diutus. Dari perhitungan, Ru’yat-Aim unggul dengan 32,64 persen dari pasangan Bima – Usmar yang memperoleh 32,61 persen. Kedua pasangan hanya berbeda 90 suara saja.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor Agus Teguh Suryaman mengaku belum bisa menanggapi hasil hitung cepat yang beredar.

Ia masih akan menunggu hasil pleno di Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan, pleno Panitia Penyelenggara Kelurahan (PPK). Pleno rekapitulasi suara di KPUD sendiri baru akan dilakukan 19 dan 20 September mendatang.

Sebanyak 673.938 warga Bogor berhak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan walikota Bogor, Sabtu (14/9), kemarin.

Pasangan calon Firman S Halim-Gartono, Bima Arya-Usmar Hariman, Achmad Ru'yat-Aim H Hermana, Dody Rosadi-Untung W Maryono, serta Syaiful Anwar-Muztahidin al-Ayubi bersama warga Bogor masih menunggu siapa yang akan menjadi orang nomor satu di Kota Bogor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement