Ahad 15 Sep 2013 12:21 WIB

Pengamat: Elektabilitas Ical tak Pernah Naik

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jusuf Kalla (left) and Aburizal Bakrie (right) are both Golkar Party cadres. (file photo)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jusuf Kalla (left) and Aburizal Bakrie (right) are both Golkar Party cadres. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, elektabilitas Abu Rizal Bakrie (Ical) tidak  pernah naik.

Menurutnya, justru elektabilitas Jusuf Kalla (JK)  yang memiliki daya untuk menaikkan elektabilitas Golkar. "Kalau memang JK yang elektabilitasnya cenderung naik, mengapa Golkar tidak mengalihkannya ke JK. Namun tetap bersikeras mencapreskan Ical," ujar Hamdi.

Memang, kata Hamdi,  ketua umum itu dinilai yang paling banyak melakukan pengorbanan bagi partai. Maka ketua umum berhak mendapatkan tiket untuk maju menjadi calon presiden.

Namun, ujar Hamdi, kalau elektabilitas Ical rendah dan tetap dipaksakan nyapres, maka Golkar harus terima jika suara yang diraihnya tidak tinggi seperti yang diharapkan. Dia menjelaskan, survei-survei yang ada saat ini merupakan jejak rekam kesukaan publik.

Berdasarkan survei, terang Hamdi, JK itu lebih diminati dari Ical. Ini terlihat dari elektabilitas JK yang sering lebih tinggi. Sementara itu, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, untuk menutupi kelemahan Ical, pihaknya ingin mencari calon wakil presiden yang tepat.

Menurutnya, Jokowi merupakan orang yang paling tepat sebab Jokowi memiliki elektabilitas yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement