REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA---Kepolisian Daerah Papua menyatakan kesiapan untuk mengamankan objek vital di "Bumi Cenderawasih" itu sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat antara Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas dengan Markas Besar Polri.
"Pengamanan untuk objek vital, termasuk juga dengan pengamanan pelaksanaan eksplorasi, produksi, hingga distribusi minyak dan gas telah dibuat perjanjian kerja sama antara SKK Migas dan Mabes Polri," kata Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Papua Komisaris Besar Polisi Gde Sugianyar di Jayapura, Sabtu.
Pihaknya tinggal melanjutkan dan menerjemahkan apa yang telah dibuat oleh Kepala Polri bersama dengan SKK Migas di Jakarta, baik berupa nota kesepahaman kerja sama maupun kesepakatan lainnya.
Ia mengatakan bahwa pengamanan objek vital di "Bumi Cenderawasih" itu dilakukan kepolisian bersama dengan TNI."Polda berharap pendekatan kesejahteraan yang dilakukan oleh perusahaan melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) bisa bersinergi dengan kepolisian dalam rangka melakukan pendekatan dan penggalangan secara persuasif," ujarnya.
Pada kesempatan sebelumnya, SKK Migas perwakilan Papua dan Maluku meminta jaminan keamanan pelaksanaan eksplorasi, produksi, hingga distribusi minyak dan gas di Papua. Kepala SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku Yoseph R. Karundeng mengatakan kedatangannya dengan sejumlah kontraktor pengelola gas dan minyak ke daerah itu, untuk memperjelas pengamanan di Papua.
Sebab, katanya, penanganan keamanan di daerah tersebut berbeda dengan daerah lain. "Sehingga perlu dilakukan pertemuan intensif dengan pihak kepolisian dimana 'point' penting yang kami bicarakan, salah satunya adalah pengamanan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas," katanya.