REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan jam malam bagi pelajar dinilai cukup baik oleh pemerhati anak, Seto Mulyadi. Dia meyakini pemberlakukan jam malam bagi pelajar ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan remaja. "Idenya bagus, dalam rangka mengatasi permasalahan remaja. Tapi jika diterapkan harus fleksibel," ujar Seto Mulyadi, seperti dilansir situs beritajakarta.
Namun sebelum diterapkan, pria yang akrab disapa Kak Seto ini meminta agar rencana itu dikaji lebih dalam dengan melibatkan berbagai kalangan seperti, siswa, orangtua, guru, aktivis anak, kepolisian, dan lain sebagainya. "Mohon hal ini dibicarakan bersama melibatkan semua pihak, bersama wakil orangtua, wakil guru, dan remaja, ada juga aktivis perlindungan anak, dan kepolisan," katanya.
Selain itu, ia pun meminta, jika kebijakan tersebut jadi diberlakukan, maka harus bersifat fleksibel. Seperti jika ada masalah darurat, maka ada kebijakan yang memperbolehkan. Sehingga memang semua pihak harus dilibatkan. "Harus fleksibel, kebijakannya tidak boleh kaku," ucapnya.
Dikatakan Kak Seto, kebijakan ini juga dalam upaya untuk mewujudkan Jakarta ramah anak seperti yang diinginkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Sehingga pelaksanaannya juga harus melibatkan RT dan RW setempat. "Ini dalam upaya untuk mewujudkan Jakarta ramah anak juga," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku, tengah mengkaji kebijakan jam malam bagi para pelajar di ibu kota. Pihaknya sedang mengukur baik dan buruknya jika kebijakan tersebut diterapkan. "Baru disiapkan. Belum tentu jadi atau tidak. Baru diukur-ukur plus minusnya. Jadi semuanya harus dihitung," tandas Jokowi.