Kamis 12 Sep 2013 13:45 WIB

Ahok: Jam Malam untuk Pelajar Sulit Diterapkan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kaanan) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (kiri)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kaanan) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, pemberlakukan jam malam bagi pelajar sulit diterapkan. Sebab tidak mungkin selamanya mengerahkan Satpol PP untuk berjaga di jalan. 

"Kita tidak mungkin menggunakan sistem terus. Kita mau jaga berapa? Mau jaga tujuh juta orang di jalan? Enggak mungkin," ujar dia di kantornya, Kamis (12/9). 

Menurutnya, apabila pemerintah mengeluarkan perda mengenai jam malam juga sulit menjamin tidak ada lagi pelajar yang keluyuran di malam hari. Sebapager ayu b tidak mudah menegakkan peraturan tersebut. 

Karenanya, lanjut dia, pengawasan terhadap remaja harusnya dilakukan oleh pengurus RT/RW setempat. Mereka yang seharusnya paling mengetahui kondisi warganya masing-masing.  

"Ya lebih baik RT/RW-nya dikontrol. Saya kira bisa dikontrol di lingkungan perumahan saja. Kalau ada anak pelajar keluar malam jalan, yah harus patroli, harus ditanya," kata dia. 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, baru mengkaji kemungkinan membuat pembatasan jam malam bagi pelajar. Namun dia belum bisa berkomentar lebih jauh. "Baru disiapkan. Belum tentu jadi atau tidak. Baru diukur-ukur plus minusnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement