Kamis 12 Sep 2013 08:37 WIB

55 Negara Siap Promosikan Budaya Indonesia

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tari legong yang dibawakan oleh mahasiswi mewarnai pementasan pada peringatan Hari Tari Sedunia di panggung terbuka ISI Denpasar beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/ISI Denpasar
Tari legong yang dibawakan oleh mahasiswi mewarnai pementasan pada peringatan Hari Tari Sedunia di panggung terbuka ISI Denpasar beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam waktu dekat, ragam kultur Indonesia akan dikenal oleh masyarakat dunia. Sebanyak 518 alumnus beasiswa Kementerian Luar Negeri RI dari 55 negara siap mempromosikan keunikan bangsa ini. 

Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Al Busyra Basnur mengatakan, program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) sudah mulai sejak 2003. Tujuannya memang untuk menjalin relasi dengan para pelajar asing agar mendalami seluk beluk Indonesia.

“Mereka tinggal selama 3 bulan di berbagai wilayah, kemudian berbaur mengamati keseharian masyarakat, belajar budaya serta seni. Kemudian setelah kembali, mereka akan mempromosikannya,” kata , Al Busyra pada Republika, Kamis (12/9).

Pada Ahad (15/9) malam, sebanyak 69 pelajar terpilih dari 42 Negara akan tampil menunjukkan kepiawaiannya menari dan memainkan musik tradisional Indonesia di Airlangga Convention Centre, Surabaya. Kegiatan tersebut terbuka untuk umum karena sekaligus menutup BSBI yang mulai per Juli 2013.

Al Busyra menambahkan, nantinya mereka diharap bisa menjadi kepanjangan tangan Indonesia dalam memperkenalkan ragam budaya.

Masing-masing dari mereka, kata dia, mempunyai keinginan serta upaya tersendiri seperti membuka sanggar tari, kursur privat bahasa, penterjemah atau membuat film dokumenter.

“Tujuan kami memang untuk merangkul mereka dan menjadikannya Friends of Indonesia,” ujarnya. Pelajar asal Francis yang menetap di Kota Makasar, Brune Charvin mengatakan, negaranya tidak mempunya pakaian khas adat, karena itu busana tradisional Makasar yang saat ini dikenakannya akan dianggap sebagai baju kenegaraannya.

Untuk mempromosikan Indonesia, dia berencana membuat film dokumenter tentang dua anak dari Prancis dan Indonesia saling berkomunikasi lewat sebuah permainan. Nantinya mereka akan bertukar budaya. Walau tidak mengerti bahasa satu sama lain, namun mereka saling memahami.

“Lewat film itu, saya ingin warga Prancis berkunjung ke Indonesia, They must enjoy the culture,” ujar Brune sambil mengkombinasikan bahasa antara Indonesia dan Inggris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement