REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Radio Televisi Timor Leste (RTTL) tertarik membeli produk sinetron dari stasiun televisi swasta Indonesia untuk memperkaya tayangan hiburannya, kata seorang pejabat RTTL.
"Kita ingin membelinya dari RCTI," kata Ketua Dewan Administrasi RTTL Expedito Dias Ximenes saat menerima delegasi wartawan Indonesia yang mengikuti kunjungan jurnalistik yang difasilitasi Kementerian Kominfo RI di Dili, Selasa (10/9).
Selama ini, RTTL yang menyandang status BUMN sejak 2011 ini menghabiskan dana sebesar Rp30 miliar untuk membeli produk telenovela dari Brazil untuk mendukung konten hiburan, katanya.
Ximenes mengatakan, pihaknya tertarik membeli produk sinetron dari stasiun TV Indonesia karena hampir seluruh rakyat Timor Leste masih memahami bahasa Indonesia.
"Sembilan puluh sembilan persen rakyat Timor Leste bisa berbahasa Indonesia dan ibu-ibu sangat suka sinetron Indonesia," katanya.
Didukung 211 orang karyawan, termasuk mereka yang pernah bekerja untuk RRI dan TVRI saat negara itu masih menjadi bagian dari NKRI sebelum jajak pendapat tahun 1999, RTTL terus berkembang dengan jangkauan siaran yang luas, katanya.
"Siaran kita menjangkau wilayah Asia Pasifik," kata Ximenes dalam bahasa Indonesia yang lancar.
Dalam bagian lain penjelasannya, ia menyinggung tentang keinginan kuat pihaknya untuk memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kominfo RI serta stasiun radio dan televisi publik dan swasta di Indonesia.
Stasiun Radio Timor Leste bersiaran selama 18 jam per hari sedangkan Stasiun Televisi Timor Leste bersiaran sekitar tujuh sampai delapan jam sehari, katanya.
Menurut dia, Radio Timor Leste tidak hanya menyajikan beritanya dalam bahasa Tetun dan Portugis tetapi juga bahasa Indonesia namun Stasiun Televisi Timor Leste baru menyiarkan beritanya dalam dua bahasa, yakni Tetun dan Portugis.
RTTL menempati bekas gedung milik RRI Regional I Dili dalam menjalankan kegiatannya, katanya menambahkan.
Selama empat hari di Dili sejak 9 September, belasan wartawan Indonesia yang berasal dari sejumlah media cetak, elektronika, dan media online itu berdialog dengan mitra mereka dari Timor Leste guna mempererat hubungan kedua negara di bidang pengembangan kapasitas jurnalis dan media massa.