Selasa 10 Sep 2013 23:29 WIB

Miss World, Pariwisata Maju Tapi Akhlak Bangsa Porak Poranda

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Miss World
Miss World

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI, Anwar Abbas berpendapat, penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia tidak bermanfaat. Ia berkata, apalah arti dan gunanya pariwisata Indonesia maju, sementara akhlak dan moral bangsa porak poranda.

Menurutnya, pemerintah berkewajiban melindungi moral dan akhlak bangsa dengan melarang total penyelenggaraan Miss World di seluruh wilayah Indonesia. Karenanya, keputusan mengizinkan Miss World digelar di Bali membuat masyarakat Indonesia terpecah.

Menurutnya, keputusan pemerintah yang mengizinkan Miss World digelar di Bali namun tidak mengizinkan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, bisa memecah persatuan.

Sikap tersebut berarti pemerintah telah membelah negeri ini ke dalam dua daerah, yaitu daerah pornografi dimana pornografi dibolehkan dan atau ditolerir di daerah tersebut, dan daerah yang pornografi dilarang. "Seharusnya, sesuai UU Pornografi, seluruh wilayah Indonesia tidak dibolehkan," katanya.

Karenanya, Anwar meminta pemerintah tidak menganggap enteng masalah ini, meskipun dengan alasan memajukan  pariwisata, dan meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia. "Karena masalah akhlak dan moral bangsa jauh lebih penting dan lebih berharga dari itu," tuturnya.

“Saya," sambung Anwar, "menghimbau pihak pemerintah dan masyarakat agar lebih memberikan perhatian dan kepedulian yg tinggi terhadap masalah ini agar bangsa ini bisa menjadi bangsa yg maju dan bermartabat."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement