REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Kota Hujan, Bogor Jawa Barat, terpilih sebagai lokasi rintisan model pengembangan pedagang kaki lima (PKL) oleh Kementerian Negara Koperasi dan usaha Kecil Menengah yang akan dilaksanakan Rabu (11/9).
"Terpilihnya Kota Bogor, selain karena berbatasan langsung dengan ibu kota negara, jPemerintah Kota Bogor telah memberikan iklim yang kondusif dalam pengembangan PKL," kata Kepala Kantor Koperasi dan UMK Kota Bogor, Taufiqurachman, di Bogor, Selasa (10/9).
Taufiqurachman menyebutkan, selama ini Kota Bogor telah menunjuk 14 zona yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan PKL di kota tersebut.
Ia menjelaskan rintisan model pengembangan PKL di Kota Bogor telah dimulai sejak 2011, dengan melibatkan tiga pihak yakni akademisi, pengusaha dan pemerintah untuk melakukan pembinaan dan penataan PKL.
Acara peluncuran program Pengembangan Model PKL akan diresmikan langsung oleh Menteri Negara Koperasi dan UKM, Syarief Hasan bertempat di Jalan Bina Marga, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Dalam peluncuran nantinya, akan diserahkan secara simbolis setifikat laik kebersihan dan sanitasi pangan oleh Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK (Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) penyerahan akte pendirian koperasi pedagang dengan lingkup binaan zona Papandayan dan zona Pengadilan.
"Dua zona PKL di Kota Bogor ini merupakan pengembangan rintisan model PKL," katanya.
Dalam peluncuran program pengembangan model PKL nantinya, pemerintah menyerahkan pula bantuan kepada UKMK , penyewa inkubator IPB dan juga penanyangan video aktivitas PKL rintisan model di zona Ekalokasari, Bangbarung dan Gang Selot.