Senin 09 Sep 2013 18:53 WIB

Didukung Cikeas dan Kubu Anas, Jalan Pramono Edhie 'Mulus'

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.
Foto: Antara/Reno Esnir
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan kuat dari beberapa kubu internal Partai Demokrat kepada Jendral TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo diyakini akan memperlancar langkahnya pada konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat. 

Dengan dukungan penuh kubu Cikeas dan loyalis Anas Urbaningrum yang masih cukup kuat, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu diperkirakan tidak akan sulit memenangkan konvensi.

"Kelebihan utama Pramono sebagai outsider yang baru bergabung di Demokrat adalah menyatukan dua faksi yang dulunya bersiteru, faksi Cikeas dan faksi mantan ketum, Anas Urbaningrum. Dia bisa diterima semua kalangan internal partai, dan itu modal yang sangat kuat," kata pengamat politik LIPI, Firman Noor saat dihubungi, Senin (9/9).

Langkah sosialisasi dan pengenalan yang semakin intensif digelar Pramono dan pendukungnya, menurut Firman akan semakin mempermulus jalannya. Meski 10 kompetitor Pramono memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan.

Firman memandang strategi pengenalan yang dilakukan Pramono bersama tim pemenangannya cukup lihai. Misalnya, kunjungan intensif ke berbagai daerah dengan didampingi langsung Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang secara tidak langsung diasosiasikan dengan ketua umum partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Pramono juga berhasil menggalang dukungan dari Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa yang dikenal sebagai loyalis kepercayaan Anas Urbaningrum. Sehingga, kekuatan pendukung Anas di Demokrat bisa dipastikan akan berlabuh untuk Pramono.

"Cara dia berkomunikasi, mengenalkan diri, mengemukakan metode kampanye berbiaya murah juga akan menimbulkan simpati tersendiri," ujar Firman.

Adik Ani Yudhoyono tersebut, lanjut Firman, akan semakin diuntungkan dalam perjalanan politiknya. Karena ia tidak menghadapi tembok penghalang seperti yang dialami Anas Urbaningrum.

Jika semua potensi dan dukungan yang dimilikinya bisa dimanfaatkan maksimal, Pramono tidak perlu mengeluarkan biaya politik tinggi untuk menggalang dukungan masyarakat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement