Ahad 08 Sep 2013 21:59 WIB

Leher Prajurit TNI di Makassar Ditebas Seorang Pemabuk

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota TNI Prajurit Satu (Pratu) P (29 tahun) harus menjalai perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, setelah lehernya ditebas oleh seorang pemuda mabuk, Daeng Beta (30).

"Korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara setelah ditebas dari belakang oleh pelaku. Korban kena tebasan parang di bagian leher dan langsung tersungkur," kata Kapolsek Tamalate Kompol Suaeb A Madjid di Makassar, Ahad (8/9).

Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat Daeng Beta yang memang terkenal sebagai preman di wilayah itu memalak beberapa warga yang berada di depan rumah Pratu P. Saat itu, dua orang tetangga Pratu P, yakni Firman dan Agus, sedang bermain domino di depan rumah anggota TNI tersebut di Jalan Andi Tonro. 

Daeng Beta kemudian datang untuk memalak mereka 0sambil mengajaknya menenggak minuman beralkohol yang dibawanya. Pratu P yang tidak menyukai perilaku preman itu kemudian menyuruhnya untuk pergi dengan pertimbangan mengganggu ketenangan warga. Daeng Beta yang tidak terima kemudian pulang mengambil parang dan kembali mendatangi rumah Pratu P.

Anggota TNI itu yang masih berada di depan rumahnya 0langsung diserang dari belakang oleh Daeng Beta dengan cara ditebas menggunakan parang.

Tidak hanya sekali, pelaku kemudian mengayunkan parangnya itu sebanyak dua kali hingga korban Pratu P tidak berdaya.

"Pelaku rupanya tidak terima saat disuruh pergi. Preman itu kemudian pulang mengambil parangnya dan kembali mendatangi korban. Korban yang tidak siap langsung ditebas di bagian lehernya sebanyak dua kali," ujar Suaeb.

Mantan Kapolsek Makassar itu menjelaskan bahwa pelaku usai melakukan penyerangan tersebut kemudian melarikan diri dan hingga kini keberadannya belum ditemukan oleh aparat kepolisian.

"Kami sudah sisir sejumlah wilayah yang biasa ditempati pelaku mangkal, tetapi jejaknya belum ditemukan. Tersangka sudah melarikan diri dan langsung dilacak oleh anggota," jelas Suaeb.

Kepala Seksi Penerangan Umum, Pendam VII/Wirabuana, Mayor Fathan Ali, mengaku belum mendapat informasi mengenai kasus penyerangan terhadap anggota TNI itu. Dia mengaku baru akan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

"Saya belum tahu kalau ada anggota yang ditebas oleh preman. Nanti kita cari tahu dulu bagaimana duduk perkaranya setelah itu kita serahkan ke kepolisian untuk menanganinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement