Ahad 08 Sep 2013 06:02 WIB

Korban Kerusuhan Solo Lewati Fase Kritis

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Fernan Rahadi
 Sejumlah suporter terlibat baku pukul saat berlangsungnya pertandingan antara tuan rumah Persis Solo melawan PSS Sleman, dalam lanjutan Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (4/9).      (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Sejumlah suporter terlibat baku pukul saat berlangsungnya pertandingan antara tuan rumah Persis Solo melawan PSS Sleman, dalam lanjutan Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (4/9). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kondisi Arif Rahman Hidayatullah (17), korban kerusuhan antar suporter pada laga Persis Solo melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, awal pekan ini, keluar dari kondisi kritis.

Hingga Sabtu (7/9), kondisi Arif berangsur-angsur membaik setelah mendapat perawatan intensif di RS Brayat Minulyo, Solo. Arief mengalami luka paling serius dan merupakan korban pengeroyokan suporter Persis Solo di tribun sisi Timur.

''Kondisi Arif mulai membaik. Sudah mulai sadar, namun belum bisa diajak berkomunikasi. Masih sedikit gelisah karena baru bisa merasakan sakitnya,'' kata Humas Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya, Brigitta Adventa.

Sebelumnya, Arif Hidayatullah warga Jelaten, Sumberharjo, Kecamatam Prambanan, Kabupaten Klaten, masih dalam kondisi kritis. Kini, ia mulai sadar meskipun belum bisa diajak berkomunikasi.

Sementara itu, dua korban lainnya atas nama Abraham Esa Titaniko (22), warga Prambanan, Klaten dan Harry Sukma Pramana Putra (23), warga Manahan, Solo, sudah diizinkan pulang sejak kemarin, Kamis (5/9) sore.

Korban lainnya, juga menunjukkan perkembangan positif yakni Hariyanto Wibisono (19), warga Genengan, Mojosongo, Solo dan Yuneri Dwi Nugroho (28), warga Karanganom, Klaten. ''Yuneri masih menunggu foto Thorax dan CT scan ulang,'' kata Brigitta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement