Jumat 06 Sep 2013 20:58 WIB

Di Rakernas, Megawati Ceritakan Pengalaman Dinasihati Sukarno

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di hadapan peserta Rakernas III PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bercerita mengenai sedikit pengalamannya bersama sang ayah, Sukarno. Suatu hari usai sekolah, Megawati pulang ke Istana negara dengan hati gelisah. Batinnya tak tenang lantaran menyimpan suatu persoalan.

Sesampainya di Istana Negara, kegelisahan Megawati ini langsung terbaca oleh Sukarno. Setelah ditanya sang ayah perihal kegundahan hatinya, Megawati akhirnya mau bercerita. Kepada sang ayah ia mengaku baru saja menerima hasil ujian sekolah yang tidak memuaskan.

Mendengar pengakuan putrinya Sukarno langsung menasihati. "Saya menulis di penjara dengan lilin. Kamu menulis di istana dengan lampu kristal. Lalu kamu mendapat nilai tiga. Ke mana saja kamu, Mega?" tanya Sukarno kepada Megawati.

Nasihat sang ayah rupanya membuat hati Megawati tak enak. "Malu saya," kata Megawati di hadapan peserta Rakernas III PDI Perjuangan, di Jakarta, Jumat (6/9).

Dalam catatan sejarah, Sukarno memang terkenal sebagai sosok pecinta buku. Ketika mengalami masa tahanan di Sukamiskin Bandung misalnya, Sukarno banyak membaca buku karangan penulis dunia. Dari hasil pembacaannya ini dia berhasil menulis sebuah pledoi pembelaan di persidangan Landraad Bandung yang berjudul Indonesia Menggugat.

Kecintaan Sukarno terhadap buku juga tampak dalam surat ceraidengan Inggit Ganarsih pada 1942. Dalam surat cerai itu Sukarno mewasiatkan seluruh harta mereka berdua, termasuk rumah kepada Inggit, kecuali buku-buku. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement