REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Indramayu yang melebihi kapasitas, ternyata membuat anggaran untuk pengadaan air bersih, membengkak.
Terhitung sejak akhir 2011, Lapas menunggak utang hingga Rp 150 juta ke PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu. Kepala Lapas II B Indramayu, Sugito, menyebutkan, penghuni lapas saat ini mencapai 615 orang narapidana. Padahal, kapasitasnya seharusnya hanya sekitar 300 orang.
"(Karena pengguna airnya banyak), otomatis tagihan air ledeng juga membengkak,’’ kata Sugito, saat ditemui usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, dan Pemkab Indramayu untuk mengantisipasi potensi kerusuhan di Lapas II B Indramayu, Kamis (5/9).
KPLP Lapas Kelas II B Indramayu, Singgih Purnawan, menjelaskan, anggaran pembayaran air bersih hanya sekitar Rp 22 juta per bulan. Namun kenyataannya, tagihan pembayaran air bersih bisa mencapai Rp 25 juta – Rp 27 juta per bulan.
Bahkan, lanjut Singgih, di akhir 2011, tagihan pemakaian air bersih mencapai hingga Rp 35 - 45 juta. Selain kemarau, penghuni di dalam lapas saat itu menembus hingga sekitar 900 orang.
"Kalau dihitung total, maka utang ke PDAM sejak 2011 hingga sekarang mencapai sekitar Rp 150 juta,’’ ujar Singgih. Singgih mengaku, sudah berulangkali meminta bantuan ke Pemkab Indramayu untuk mengatasi masalah tersebut. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjutnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Indramayu Supendi, mengaku siap membantu Lapas mengatasi masalah tersebut. "Kami siap membantu Lapas jika diperlukan, meski lapas punya jalur sendiri ke lembaganya,’’ tegas Supendi.