Kamis 05 Sep 2013 16:50 WIB

'Kekeringan di Sejumlah Daerah Belum Ekstrem'

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
 Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Badan Kehormatan DPR RI Siswono Yudo Husodo menilai kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah masih dalam batas kewajaran. Kekeringan terjadi karena hingga bulan Juli kemarin sejumlah wilayah Indonesia masih diguyur hujan. "Yang disebut kering tahun ini bukan kering ekstrem. Kita akan masuk tahun kemarau basah," katanya ditemu ROL di kompleks DPR RI, Kamis (5/9).

Jika dilihat dari perhitungan  normal, Oktober nanti akan mulai musim hujan. Sebagai langkah antisipasi, Kementan  sudah mempunyai sejumlah anggaran agar kemarau basah tidak mengganggu lahan pertanian.

Petani pun menurut dia sudah mulai melakukan serangkaian langkah antisipasi. Seperti misalnya membuat sumber air di ladang. Petani juga dihimbau untuk mengikuti kalender tanam agar hasil produksi maksimal. "Pemerintah juga bisa bantu menyediakan lebih banyak pompa-pompa air," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement