Jumat 06 Sep 2013 01:09 WIB

Begini Terpukaunya Warga Yunani pada Kesenian RI

Bendera Yunani/ilustrasi
Foto: greecepictures.org
Bendera Yunani/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---"Indonesian Cultural Night, A journey to Witness Indonesia Rich and Diverse Culture", pertunjukan yang diselenggarakan KBRI Athena yang merupakan bagian perayaan HUT ke-68 Kemerdekaan RI berhasil, berhasil "menghipnotis" masyarakat Yunani.

Teater terbuka Dora Stratou yang setiap malamnya menjadi tempat pertunjukan tarian tradisional Yunani, berubah menjadi panggung pementasan tarian dan musik tradisional Indonesia yang dibawakan oelh sebuah tim tari dari "London School Public Relations" (LSPR) Jakarta, demikian sekretaris pertama KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti.

Pementasan tujuh tarian tradisional Indonesia dibuka dengan penampilan Tari Neng Centhil dan selanjutkan dengan Tari Pakarena dengan beragam gerakan dengan kipas yang menawan, mendapat tepuk tangan meriah dari 700 penonton yang hadir. Sementara tarian muda mudi Japin Marindu Kasih menutup segmen pertama pertunjukan.

Selain itu, pada acara yang sama, Grup Angklung KBRI Athena yang terdiri dari staf KBRI dan masyarakat Indonesia juga tampil membawakan lagu Burung Kaka Tua dan Ta Pedia Tou Pirea, ujar Jani Mediawati Sasanti.

Menurut Jani Mediawati Sasanti, begitu menyadari bahwa lagu kedua adalah lagu khas Yunani, penonton yang hadir langsung bertepuk tangan dan tanpa dikomando menyanyikan bersama lirik lagu tersebut sampai selesai.

Tim angklung yang terbentuk awal tahun 2013 berhasil menghibur penonton, sehingga ketika pembawa acara mengadakan kuis dengan hadiah instrumen angklung, para penonton sangat bersemangat mengacungkan tangan untuk menjawab dan mendapatkan hadiah. "Pertanyaan-pertanyaan umum sekitar Indonesia berhasil dijawab dengan baik dan benar oleh penonton masyarakat Yunani," katanya.

Sesi kedua diawali dengan penampilan tari pergaulan Maluku, Gaba-gaba yang menggunakan bambu sebagai properti tarian. Kekompakan para penari Gaba-gaba disusul dengan gemulainya gerakan para penari Putri Enggang. Diiringi secara lansung petikan alat musik khas Kalimantan, Sampek, para penari kembali membuat penonton terpana dengan keragaman budaya Indonesia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement