Selasa 03 Sep 2013 23:32 WIB

Pasien Yayasan Galuh Terancam Terlantar

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN -- Sebanyak 300 lebih pasien rehabilitasi jiwa dari berbagai Daerah di Yayasan Galuh Jalan Cut Meutia Gang Bambu kuning No XI Kampung Sepatan RT 03/02 terancam terlantar.

Sebab, distribusi bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, diakui pengurus panti kian tersendat. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Pemkot terkadang sering telat dalam mengirimkan bantuan. Padahal ini kan untuk makan pasien juga," terang Ketua Yayasan Suhanda Gendu kepada Republika, Selasa (03/9).

Dia menjelaskan, bantuan makanan berupa beras, mie Instan, gula, dan minyak sayur, serta kecap biasanya dikirim berbarengan pemerintah Kota Bekasi. Namun, saat ini hanya dikirim satu persatu. Hal ini menurut Suhanda, menyulitkan para pasien dan pekerja sosial di yayasan.

Padahal dalam sehari, ia melanjutkan, sekitar tiga karung beras berisi 50 kilogram dihabiskan untuk makan pasien dan pengasuh.

"Sehari tiga karung beras, sayuran dua becak, tempe tahu sehari bisa 100 porsi," terangnya. Dia berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terkait persoalan ini.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial, Alexander Zulkarnain mengakui, belum menerima laporan terperinci perihal keterlambatan bantuan yang diberikan ke panti rehabilitasi jiwa, Yayasan Galuh ini.

Dia mengatakan, meminta waktu untuk melakukan pengecekan terkait keterlambatan tersebut. "Nanti akan kita coba cek terlebih dahulu, bantuan kesana memang berupa bahan makanan," kata Alex singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement