Selasa 03 Sep 2013 19:40 WIB

Pengamat: Golput Melanggar Perintah Allah

Golput   (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Golput (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengamat Politik dari Universitas Tadulaku (Untad) Palu, Irwan Waris, mengajak warga daerah itu untuk menghidari golput pada Pemilu Legislatif dan Presiden 2014.

Ia mengatakan bahwa setiap warga negara yang sudah memiliki hak suara harus bisa menyalurkan aspirasi politiknya dan bukan sebaliknya.

"Jangan sampai ada warga yang tidak memilih," katanya.

Dosen FISIP Untad Palu itu mengatakan bahwa Allah telah memberikan dan mengaruniakan suara untuk kita gunakan sebaik mungkin. Itu termasuk di antaranya menyalurkan aspirasi politik pada Pemilu Legislatif dan Presiden.

 

''Jika kita tidak memilih, maka itu sama dengan kita tidak menghargai hak dan tanggung jawab yang telah diberikan Allah kepada manusia,'' kata Irwan, seperti dikutip Antara, Selasa (3/9).

''Karena itu, memilih golput merupakan hal yang merugikan dan sangat bertentangan dengan perintah Allah,'' katanya.

Sebagai warga negara yang baik dan mahluk ciptaan Allah, masyarakat harus memberikan suaranya pada pesta demokrasi yang diselenggaran setiap lima tahun sekali itu. Kecuali, warga menjadi golput karena tidak terdata sebagai calon pemilih.

"Kalau itu terjadi, tidak ada masalahnya. Yang penting jangan sampai sudah terdata sebagai calon pemilih tetap, tetapi sengaja tidak memilih. Itu yang tidak benar," ujarnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement