Selasa 03 Sep 2013 17:09 WIB

Eggi Sudjana Janji Bantu Gubernur Jatim Terpilih

Eggi Sudjana
Foto: antara
Eggi Sudjana

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim), Eggi Sudjana, mengaku siap membantu dengan memberikan masukan demi pembangunan Jatim jika nanti dirinya dimintai saran oleh gubernur terpilih.

"Kalau diminta saran, tentu kami sangat berkenan karena ini demi kemajuan Jatim. Apalagi, saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan Jatim, sehingga apapun akan saya lakukan," katanya dikonfirmasi per telepon dari Surabaya, Selasa (3/9).

Ia berharap, gubernur terpilih nantinya akan mengadopsi salah satu program pasangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat (Beres), yakni pembukaan rekening Bank Jatim bagi warga yang tidak mampu. Meski belum pasti dinyatakan kalah karena penetapan hasil penghitungan manual belum dilakukan, namun pria kelahiran Jakarta tersebut mengaku akan kembali beraktivitas seperti sebelum maju dalam Pilkada Jatim 2013, yakni sebagai seorang pengacara.

Selain itu, ia akan mengembangkan lebih luas lagi ormasnya, Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI). Ormas tersebut, kata dia, sudah menjadi bagian sukses meloloskannya sebagai salah satu calon gubernur dan membuat sejarah di Pilkada Jatim. "Pilkada kali ini memiliki catatan tersendiri bagi SIRI, yang mana bisa mengantar kadernya sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jatim."

Kendati demikian, pihaknya masih belum mau menyerah dalam perebutan kursi Jatim-1, namun pria yang dikenal sebagai aktivis ini juga berjanji akan menerima apa pun hasil penghitungan manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada 7 September. Bahkan, Eggi sudah berkoordinasi dengan tim pemenangannya untuk tidak melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) seusai penetapan karena memang tidak memiliki cukup bukti akurat tentang kecurangan selama pelaksanaan Pilkada.

Baginya, pelajaran paling berharga yang didapat dalam Pilkada Jatim yakni sebuah pesan moral ke masyarakat bahwa tidak selamanya siapa pun yang ingin berkiprah di dunia politik harus melalui partai politik. "Ini menjadi bukti bahwa tanpa partai bisa berkiprah ke politik, sehingga seseorang yang terjun di dalamnya tidak terbebani oleh aturan dan sikap partai yang saya anggap masih jauh dari kebenaran," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement