Selasa 03 Sep 2013 09:17 WIB

Jamaah Haji Harus Waspadai MERS CoV

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah haji di Kota Makkah.
Foto: ROL/Heri Ruslan
Jamaah haji di Kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Calon jamaah haji diminta mewaspadai midle east respiratory syndrom coronavirus (MERS CoV) selama beribadah di Kota Makkah, Arab Saudi. Langkah antisipasinya adalah selalu menggunakan masker dan memasak air yang hendak dikonsumsi.

Ketua AIRC Unair Surabaya, Chaerul A Nidhom mengatakan, upaya preventif dari dalam adalah menjaga kesehatan. Sebab, selama kondisi tubuh tidak menurun, pernyakit pernafasan bukanlah hal yang harus dikhawatirkan karena, dengan sendirinya sistem imun akan membentengi.

"Tapi dari luar, harus selalu pakai masker dan masak air,” kata Nidhom pada ROL, Selasa (3/9).

Masker pun tidak bisa sembarangan. Menurutnya Pemerintahlah yang perlu menyediakan fasilitas tersebut. Alasannya, tidak semua jenis masker cocok untuk mencegah masuknya virus ke dalam sistem pernafasan.

Ada masker dengan pori-pori kecil yang dapat mencegah masuknya debu, namun tidak untuk virus. Sedangkan jenis lainnya, ada juga masker N95 yang memang di disain untuk menyaring virus. Kemudian, ada lagi masker yang dapat menyaring virus dan di lapisan pori terdapat disinfektan.

“Jadi virus yang masuk, tidak hanya tersaring tapi juga mati terkena obat tersebut,” ujarnya.

Nidhom menjelaskan, hal itu jelas perlu diantisipasi karena World Health Organization (WHO) belum mengetahui secara pasti sumber dari MERS CoV. Ia menyebutkan, hingga kini belum terdeteksi, virus tersebut tersimpan di mana, dalam kondisi lingkungan yang seperti apa, dan mengapa hanya ras masyarakat timur yang terjangkit.

Namun, virus tersebut diduga menular melalui udara. Artinya, calon jamaah haji di Makkah berpotensi terjangkit virus tersebut. Terlebih, kuota umat islam yang berangkat dari Indonesia terglong besar, bahkan mayoritas.

“Dan kita belum ada alat yang nantinya bisa mendeteksi apakah calon jamaah haji yang pulang membawa virus itu ke negara asal atau tidak,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement