Ahad 01 Sep 2013 18:06 WIB

Ada Tes Persiapan MRT, Lalu Lintas Jalan Sudirman Bakal Terganggu

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta saat ini tengah melakukan tes eksplorasi sebagai persiapan untuk melakukan konstruksi proyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT). Imbas dari adanya tes ekslporasi tersebut, lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman diperkirakan akan terganggu.

Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan, tes eskplorasi tersebut akan dilakukan di Kali Krukut, dekat Bendungan Hilir, dan fly over Sudirman. Kegiatan tersebut, kata dia, berlangsung sejak 31 Agustus hingga 18 September 2013.

Lebih lanjut dia mengatakan, tes eksplorasi itu dilakukan demi persiapan pembangunan MRT Tahap I yang akan membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Namun demikian, lanjut dia, tes tersebut akan dilakukan pada malam hari, yaitu mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Sehingga, meskipun ada tes eksplorasi, jalan protokol utama di Jakarta tersebut tetap bisa dilintasi.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat pengguna Jalan Sudirman yang mungkin terdampak atas pelaksanaan pekerjaan ini. Proyek MRT Jakarta adalah proyek yang memiliki kompleksitas konstruksi yang sangat besar dan proses pembangunannya. membutuhkan waktu lama serta akan cukup menggangu kondisi lalu lintas. Tapi ini kita lakukan agar cita- cita besar mengurangi kemacetan Jakarta melalui pembangunan proyek MRT ini dapat terwujud,” ujar Dono.

Menurut Dono, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan serta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya agar proyek tersebut tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas yang panjang. Karenanya, selain memasang rambu-rambu lalu lintas di kedua lokasi saat pekerjaan berlangsung, peralatan ringan yang digunakan juga akan  disimpan di tempat terpisah dan hanya akan dimobilisasi pada saat pekerjaan berlangsung.

Selain itu, lanjut Dono, peralatan berupa bor akan ditempatkan di area khusus di tepi Jalan Sudirman. Petugas pengalih lalu lintas, kata dia, juga akan disiagakan selama proses pekerjaan berlangsung untuk memandu pengguna jalan.

Lebih lanjut dia mengatakan, tes eksplorasi ini dimaksudkan untuk melakukan investigasi atas kondisi utilitas bawah tanah dan struktur saat ini yang mungkin dapat mempengaruhi rencana konstruksi dari Proyek MRT Jakarta. Menurut Dono, di lokasi Kali Krukut yang akan di investigasi adalah fondasi dari Jembatan Kali Krukut yang kemungkinan berpengaruh pada penggunaan mesin pengebor terowongan atau Tunnel  Boring Machine (TBM). Sedangkan di lokasi fly over Sudirman akan diivenstigasi kondisi struktur tiang pancang yang mungkin berpengaruh pada rencana konstruksi Stasiun MRT Bendungan Hilir.

Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir mengatakan, tes eksplorasi yang dilakukan kali ini akan menggunakan dua metode testing,  yaitu Metode GPR (Ground Penetrating Radar) dan Metode Geomotography. Metode GPR, kata Nasyir, dilakukan dengan menindai permukaan jalan dengan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan visualisasi kondisi bawah tanah. Sedangkan metode Geomotography adalah penindaian melalui dua lubang bor untuk mendapatkan visualisasi kondisi bawah tanah diantara kedua lubang tersebut dengan menggunakan gelombang seismik maupun elektromagnetik.

“Kedua metode testing yang dilakukan akan menggunakan peralatan khusus yang disiapkan oleh Institut Teknologi Bandung,” jelas Nasyir yang menyebut kontraktor pelaksana tes eksplorasi ini adalah konsorsium Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement