Sabtu 31 Aug 2013 16:04 WIB

Terinspirasi Gus Dur, PKB Gelar Pertunjukan Wayang Semalam Suntuk

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar
Foto: Antara
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati HUT RI ke-68 dan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-15, partai yang didirikan almarhum presiden keempat Gus Dur itu menggelar pertunjukan wayang semalam suntuk, di Gedung PBNU II, Matraman, Jakarta, Jumat (30/8).

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, selain memperingati dan menghargai peran Gus Dur dalam mendirikan PKB, pagelaran wayang ini dilakukan guna melestarikan budaya lokal.

Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono, itu berlakon 'Pandawa Bangkit'. Menurut Muhaimin, pagelaran wayang tersebut terinspirasi Gus Dur yang semasa hidupnya selalu wayangan saat Harlah PKB. "Makanya  wajib hukumnya bagi PKB menggelar dan mentradisikan acara ini," ujar pria kelahiran Jombang, 46 tahun lalu.

Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, salah satu hal istimewa dalam pagelaran wayang tersebut, Ki Enthus Susmono adalah seorang kader PKB yang juga calon bupati Tegal, Jawa Tengah. Para sinden wayangan kali ini adalah para ibu-ibu Fatayat dan Muslimat NU. Kru pengiring wayangan juga para anggota Banser NU.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mengatakan, pertunjukan wayang ini dipertemukan antara nilai agama dan tradisi. Keduanya memiliki nilai-nilai moral yang baik yang patut diteladani.

Ketua Penyelenggara Acara Pagelaran Wayang Kulit, Bambang Susanto mengatakan, banyak nilai-nilai luhur yang bisa diambil dari wayang. Selaku anak bangsa harus bisa  mengambil pelajaran berharga dan menerapkan filosofi luhur wayang dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement