Sabtu 31 Aug 2013 16:19 WIB

Tedjowulan: Keluarga Besar Keraton Dukung Mediasi Oleh Walikota Solo

Keraton Surakarta
Keraton Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Maha Patih KGPH Panembahan Agung Tedjowulan menyatakan bahwa pihaknya siap menerima mediasi yang akan dilakukan Wali Kota Surakarta guna mengakhiri konflik di Keraton Surakarta.

"Pak Wali Kota rencananya pada September akan mempertemukan putra-putri mendiang Pakoe Boewono (PB) XII dan keluarga keraton," katanya saat memberikan gelar kehormatan kerabat Keraton Surakarta kepada Bupati Banyumas Achmad Husein, di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa seluruh keluarga keraton sudah tanda tangan dan sepakat untuk mediasi yang difasilitasi pemerintah.

Menurut dia, konflik di Keraton Surakarta itu terjadi karena Sisuhunan PB XIII tidak tegas.

"Bila ada lembaga yang mendorong pengukuhan saya (sebagai Maha Patih, red.) dinyatakan tidak sah, seharusnya membuat surat yang membatalkan itu," katanya.

Lebih lanjut, Tedjowulan mengaku siap mendukung apapun keputusan yang dihasilkan dalam mediasi yang dilakukan Wali Kota Surakarta.

Dia juga mengharapkan semua pihak juga harus mematuhi keputusan tersebut.

Disinggung mengenai usulan agar Sri Sultan Hamengkubuwono X ikut menjadi mediator, dia mengatakan bahwa kemungkinan usulan tersebut diajukan oleh masyarakat karena pihak keraton tidak ada yang mengusulkannya.

"Mungkin dari luar keraton yang mengusulkan agar Sri Sultan Hamengkubuwono X ikut menengahi permasalahan ini," katanya.

Tedjowulan juga mengaku heran karena tidak terlibat dalam aksi penghadangan di depan gerbang Keraton Surakarta namun diperiksa oleh penyidik dari kepolisian.

"Di depan polisi, saya katakan kalau saat itu saya sedang berada di rumah bersama istri dan abdi dalem lainnya. Saya juga diminta untuk tidak boleh kemana-mana," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan bahwa akan mengambil sikap tegas jika konflik di Keraton Surakarta terus berlarut-larut.Menurut dia, sikap tegas tersebut akan terlihat pascapertemuan yang difasilitasi Wali Kota Surakarta.

Bahkan, dia menilai konflik di Keraton Surakarta sulit diselesaikan karena telah memasuki ajang kepentingan politik.

Akan tetapi, dia tidak menyebutkan pihak yang diduga memanfaatkan konflik tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement