REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE – Tahukah Anda, jika pohon cengkeh tertua yang tumbuh di dunia ternyata ada di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara. Namanya cengkeh Afo. Sebelum akhirnya punah pada tahun 1990-an, cengkeh Afo berusia lebih dari empat abad.
Tampaknya, inilah salah satu yang membuat Belanda dan Portugis datang menjajah negeri ini, termasuk Ternate yang terkenal sebagai salah satu penghasil rempah-rempah.
Data Dinas Perkebunan Propinsi Maluku Utara menyebutkan, cengkeh Afo generasi pertama, kini sudah mati dengan usia yang mencapai 416 tahun. Meskipun Cengkeh Afo 1 sudah punah, namun saat ini pemerintah setempat telah mengembangkan generasi cengkeh varietas yang sama yakni Cengkeh Afo 2, Afo 3, dan Afo 4.
Ketiga pohon cengkeh tersebut tumbuh di lokasi yang sama dengan jarak yang tidak terlalu berjauhan. Pohon cengkeh tersebut tumbuh dengan kekar dan kini dipelihara oleh pewaris generasi ke VI keluarga Arifura Hadi.
Sayangnya, saat mendatangi lokasi Cengkeh Afo berada di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, tak ada satupun keluarga Arifura yang bisa ditemui. ‘’Mereka semua ke ladang memetik cengkeh, karena saat ini memang sedang panen cengkeh,’’ ujar Didin, salah seorang petugas Dinas Perkebunan Propinsi Malut belum lama ini.
Dalam data Dinas Perkebunan Malut, disebutkan Cengkeh Afo 1 memiliki ukuran 36,60 meter. Sedangkan garis tengahnya 1,98 meter. Cengkeh Afo 1 memiliki lingkaran batang yang cukup besar yakni 4,26 meter. Bisa dibayangkan, mungkin butuh beberapa orang dewasa yang saling membentangkan tangan untuk melingkari batang pohon cengkeh tersebut.
Cengkeh ini tumbuh di lokasi ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Semasa hidupnya hingga 1990-an, cengkeh Afo 1 tetap produktif dan bisa menghasilkan buah cengkeh 600 kilogram untuk satu musim panen.
Tak sulit menjangkau lokasi tumbuhnya cengkeh Afo ini. Dari kota Ternate waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 30 menit saja. Jalan beraspal meski tak mulus membelah ketinggian menuju kaki Gunung Gamalama. Saat melintasi jalan di perkampungan Kelurahan Marikurubu, semerbak aroma cengkeh tercium menyengat. Maklum, saat itu adalah masa panen cengkeh dan warga hanya menjemur cengkeh-cengkeh mereka di kiri kanan jalan dengan beralaskan terpal. Sehingga aromanya bercampur dengan segarnya udara pegunungan.
Namun untuk tiba di lokasinya, kita harus berjalan kaki menapak undakan semen yang sengaja dibuat untuk mempermudah akses ke tempat cengkeh afo tumbuh. Jika cukup kuat mendaki, 20 menit saja sudah bisa tiba di lokasi cengkeh Afo ini.